Pertalite Dicampur Pertamax yang Harganya Naik, Ini Dampak ke Kendaraan
Jakarta, Beritasatu.com- PT Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (98) yang tergolong bahan bakar khusus (BBK) mulai 1 Maret 2023 di seluruh Indonesia. Sementara untuk BBM non-subsidi jenis Dexlite dan Pertamina DEX justru turun. Adapun untuk BBM subsidi yakni jenis Pertalite dan Solar subsidi yang ditetapkan pemerintah tidak mengalami perubahan.
Melihat harga BBM yang terus berfluktuatif, masih banyak pemilik mobil di Indonesia mencampur pemakaian BBM jenis Pertalite (oktan rendah) dan Pertamax (oktan tinggi). Salah satu alasannya, konsumen ingin lebih hemat karena bisa membeli BBM oktan tinggi, tanpa merogoh kocek lebih dalam.
Co-Founder sekaligus CMO Lifepal.co.id Benny Fajarai, mengatakan agar performa mesin kendaraan tetap terjaga, tidak boleh mencampur pemakaian BBM dengan oktan atau RON berbeda. "Mencampur bahan bakar dengan oktan berbeda justru menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena pencampuran BBM membuat kualitasnya jadi turun," kata dia, Rabu (1/3/2023).
Berikut dampak mencampur Pertalite dan Pertamax pada performa kendaraan.
1. Kinerja mesin kendaraan terganggu
Pertalite dan Pertamax memiliki kandungan oktan atau RON berbeda. Mencampur kedua jenis bahan bakar ini justru mengurangi kinerja mesin dan menghasilkan emisi lebih tinggi. Kandungan oktan Pertalite sekitar 90-92 RON, sementara Pertamax memiliki oktan sekitar 92-95 RON.
Adapun oktan merupakan ukuran resistensi bahan bakar terhadap detak mesin yang berlebihan atau knocking. Semakin tinggi oktan, semakin baik bahan bakar menahan knocking dan semakin baik kinerja mesin.
2. Komponen mesin tidak optimal
Mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda dapat merusak komponen mesin kendaraan dalam jangka panjang. Jika mesin kendaraan membutuhkan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, sebaiknya gunakan Pertamax atau jenis bahan bakar lain yang memiliki oktan sesuai.
Jika pencampuran bahan bakar dilakukan dalam jangka waktu lama, dapat terbentuk kerak di dalam mesin kendaraan yang dapat menyebabkan performa mesin semakin menurun. Untuk membersihkan mesin kendaraan agar performa bisa kembali normal, Anda harus menyiapkan dana yang cukup.
Sebaiknya, gunakan jenis bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik atau produsen mesin kendaraan yang dimiliki untuk menjaga kinerja kendaraan. Selain itu, penting juga untuk melengkapinya dengan asuransi mobil guna menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini