Pentingnya Etika Pelajar dalam Berinteraksi di Dunia Digital
Jakarta, Beritasatu.com - Perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Terlebih dengan adanya internet, memungkinkan interaksi antarbudaya menciptakan standar baru dalam etika, dimana netizen dapat berpartisipasi dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya.
"Etika berinternet diperlukan sebagai tata krama, bahwa kita harus menyadari berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain," ungkap Kepala Sekolah SMPN 14 Bogor, Gunarti Sukriyatun, saat menjadi pembicara dalam kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen Pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya, Jumat (17/3/2023).
Menyikapi bahwa internet berisi berbagai macam hal termasuk konten negatif, maka pengguna media digital perlu menganalisis dulu setiap isi informasi yang diterima dan memverifikasi konten. Dengan memahami hal itu, maka sebagai pengguna tentu akan menyadari untuk tidak mengunggah ulang atau menyebarkan konten negatif.
Pengguna justru aktif dalam menyebarkan konten-konten positif di platform media sosialnya. Dia menambahkan, internet hendaknya hadir sebagai anugerah, sementara etika ada agar orang menjadi bijak dalam bertingkah laku termasuk di ranah maya.
“Kita bisa mendukung kemajuan ilmu pengetahuan tapi harus untuk mengangkat derajat manusia dengan beretika, etika ada karena kita manusia," tambahnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Founder Blogger Kubu Raya, Ferlianto mengungkapkan pengguna internet di Indonesia yang pada 2023 menurut We Are Social dan HootSuit sudah mencapai 212,9 juta tak sejalan dengan tingkat kecakapan digitalnya dalam menggunakan perangkat maupun memilah isi informasi.
“Karenanya diperlukan literasi digital sebagai kecakapan dalam menggunakan media, alat-alat komunikasi atau jaringan, membina komunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari," sebutnya.
Dijelaskan lebih lanjut, literasi digital ini meliputi empat pilar utama yaitu keterampilan, keamanan, budaya dan etika digital. Setiap aspek tersebut memiliki penilaian sendiri, dimana keterampilan akan mengarah pada penggunaan perangkat dan software.
Kemudian untuk keamanan digital, mengajak pengguna untuk bisa mengamankan perangkat digitalnya dan melindungi dirinya saat beraktivitas di dunia daring. Pemahaman akan keamanan digital dimaksudkan agar pengguna terhindar dari hal tidak aman, pencurian data, hingga penipuan saat beraktivitas digital.
Selanjutnya budaya digital meliputi kemampuan pengguna agar tetap berbudaya dan mencintai produk dalam negeri. Adapun etika digital mengatur mengenai kemampuan pengguna internet agar memerhatikan etika saat berinteraksi dengan pengguna lainnya, sehingga tercipta ekosistem digital yang sehat.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Dalam diskusi kali ini membahas segmen pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Jumat (17/3/2023), salah satunya mengangkat topik "Etika Pelajar di Dunia Digital".
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
KAI Daop 1 Siapkan 303 KA Tambahan untuk Mudik Lebaran 2023
Tekan Inflasi, Pos Indonesia Siap Salurkan Bansos Pangan
Hindari Macet, Ini Alternatif Jalur Mudik Pantura Subang
Indonesia vs Burundi: Garuda Menang 3-1 di Stadion Patriot
Banjir Bandang Melanda 3 RT di Salajambe, Kuningan
