Ruang Pertumbuhan Terbuka, Blue Bird Anggarkan Capex Rp 2 T
Jakarta, Beritasatu.com - Emiten transportasi darat, PT Blue Bird Tbk (BIRD) meyakini ruang untuk bertumbuh selepas pandemi Covid-19 masih terbuka lebar. Pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun guna menghasilkan pertumbuhan.
Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono menyampaikan bahwa Blue Bird terus bergerak demi mengejar pertumbuhan dengan meningkatkan volume kapasitas.
"Mudah-mudahan, karena revovery setelah pandemi ini kita belum melihat full mobility, kita melihat room to growth masih luas. Apalagi, banyak pemain lain yang memang belum berhasil kembali dari collaps-nya sejak pandemi," beber Andrianto dikutip Investor Daily baru-baru ini.
Pandemi Covid-19, tutur Andrianto, telah memberikan pelajaran berarti bagi Blue Bird untuk bisa bertahan di tengah tekanan disrupsi. Beruntungnya, perseroan memiliki dua faktor kunci yaitu pelanggan loyal dan pegawai yang mendistribusikan layanan terbaik kepada konsumen.
Di luar itu, faktor yang tak kalah krusial adalah tetap menjadi relevan bagi pelanggan. Untuk itu, Blue Bird bertransfromasi dari semula hanya fokus pada layanan rental taksi, menjadi perusahaan berbasis mobility as service dengan masuk ke berbagai layanan seperti intercity, logistic, dan lain-lain.
"Kita juga berubah menjadi IoT (internet of things) system. Basically, as computer kita bisa minta sistem itu untuk melakukan apa pun. Mau pakai sebagai mitra boleh, jam-jaman boleh, fixed price boleh, mode charter juga boleh. Sehingga itulah fungsinya yang mengubah kita dari perusahaan taksi rental bus, menjadi mobility as service company," terangnya.
Bahkan, manajemen bisa bilang, pelanggan tidak lagi perlu mengontrak 100 mobil, misalnya. Melainkan, cukup kontrak 60 hingga 70 mobil berdasarkan mobility movement. Selanjutnya, BIRD akan sesuaikan dengan ad-hoc usage sehingga cost akan menurun.
Di samping fokus mengejar pertumbuhan, Blue Bird juga terus bersiasat agar dapat menekan biaya. Sebab situasi seperti sekarang ini, semua perusahaan mencari cara supaya cost menurun. Terlebih di saat pandemi kemarin. "Apalagi yang mau diperas? Gak ada lagi. Jadi, pokoknya cost down terus," tutup Andrianto.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Belanja Besar, Blue Bird (BIRD) Tancap Gas Kejar Pertumbuhan
Saksikan live streaming program-program BTV di sini