ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Ini Pentingnya Berpikir Kritis Saat Menerima Informasi di Internet

Penulis: Winda Destiana Putri | Editor: WDP
Rabu, 10 Mei 2023 | 22:29 WIB
Ilustrasi internet.
Ilustrasi internet. (ist)

Jakarta, Beritasatu.com - Berpikir kritis saat ini penting dilakukan, terlebih ketika mendapatkan informasi dari internet. Internet dengan pertumbuhannya yang cukup pesat, membuat akses mendapatkan informasi menjadi kian mudah dan cepat.

Kemajuan teknologi digital mendatangkan keuntungan, namun perlu disadari ada risikonya sehingga perlu untuk menguasai kecakapan digital. Selain keahlian digital, etika dan budaya, kuasai juga mengenai keamanan digital.

Pada awal tahun 2023 survei We Are Social dan HootSuite pun mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk.

ADVERTISEMENT

Pengguna internet yang sudah separuh dari penduduk masih perlu dibekali dengan literasi digital, karena menurut Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Dulu masyarakat dapat mengakses informasi dan hiburan audiovisual hanya melalui media siaran konvensional yaitu televisi. Tetapi kini setiap orang bisa memiliki salurannya sendiri melalui perangkat telekomunikasi masing-masing.

"Saat ini sudah sangat sulit untuk menjaga isi siaran dan konten yang tersebar, sehingga banyak konten negatif beredar," ungkap Muhammad Riza Hilmi dari Pandu Digital, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Selasa (9/5/2023).

Salah satu konten negatif berupa hoaks yaitu informasi atau berita bohong. Menurut Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terdapat beberapa konten yang dilarang yaitu konten yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, pemerasan atau pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian dan menyebarkan kebencian maupun permusuhan berdasarkan SARA.

Sementara menurut data Kominfo dan Daily Social, sebanyak 95 persen orang sudah menggunakan media sosial dan berbagi merupakan aktivitas yang sering dilakukan di media sosial. Namun pengguna media sosial di Indonesia masih perlu diingatkan bahwa dalam membagikan informasi untuk mengecek dulu kebenaran informasinya, selain itu menghindari informasi yang bersifat fitnah, maupun adu domba sebaiknya dihindari.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Penting dalam Industri Logistik

Literasi Digital Penting dalam Industri Logistik

EKONOMI
Aktif Gunakan Teknologi Digital, Generasi Muda Jadi Sasaran Program Literasi

Aktif Gunakan Teknologi Digital, Generasi Muda Jadi Sasaran Program Literasi

OTOTEKNO
Jelang Pemilu 2024, Ini Strategi Kemenkominfo Tangkal Hoaks Politik

Jelang Pemilu 2024, Ini Strategi Kemenkominfo Tangkal Hoaks Politik

NASIONAL
Pentingnya Teknologi Kecerdasan Buatan di Era Serba Internet

Pentingnya Teknologi Kecerdasan Buatan di Era Serba Internet

OTOTEKNO
Jangan Asal Klik, Waspadai Situs Judi Online yang Kian Marak

Jangan Asal Klik, Waspadai Situs Judi Online yang Kian Marak

OTOTEKNO
Begini Cara Mewaspadai Potensi Kejahatan Digital

Begini Cara Mewaspadai Potensi Kejahatan Digital

OTOTEKNO

BERITA TERKINI

Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

INTERNASIONAL 1 jam yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT