VKTR Akan Tambah Produksi Bus Listrik Jadi 3.000 Unit per Tahun
Jakarta, Beritasatu.com - PT VKTR Teknologi Mobilitas yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meningkatkan kapasitas perakitan bus dari 500 unit per tahun menjadi lebih dari 3.000 unit bus per tahun.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono menjelaskan, perakitan bus tersebut merupakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Calon emiten dari bisnis ekosistem kendaraan listrik itu berencana mengalokasikan 39,93% dari Rp 1,13 triliun dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) untuk belanja modal perakitan KBLBB.
Gilarsi menambahkan, pihaknya berkomitmen mengembangkan fasilitas perakitan menjadi lini manufaktur handal bagi KBLBB bus dan truk. Saat ini, perusahaan yang akan menggunakan kode saham VKTR itu telah mulai menggunakan fasilitas KBLBB untuk unit bus di Tri Sakti, Jawa Tengah dengan kapasitas perakitan 500 unit per tahun.
“Diharapkan perseroan akan dapat memenuhi ketentuan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri, Red) yang ditetapkan pemerintah, dan menjadi produk nasional yang dapat kita banggakan bersama,” kata Gilarsi dikutip Investor Daily, Jumat (26/5/2023).
Gilarsi menyebutkan, saat ini TransJakarta mengoperasikan 52 bus listrik merek BYD yang seluruhnya diperoleh dari VKTR. Dalam satu tahun, 30 bus dari anak perusahaan Bakrie & Brothers ini telah beroperasi dan membawa hampir 10 juta penumpang.
Komisaris Utama VKTR sekaligus Direktur Utama Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie meyakini, prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik terbilang besar. Hal ini didukung perubahan besar industri kendaraan global yang bertransisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
Sejalan dengan itu, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, pemerintah berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem KBLBB untuk transportasi jalan di Indonesia.
“VKTR akan fokus mengembangkan bisnis KBLBB di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk. Berdasarkan data, kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030. Jika menghitung potensi seluruh Indonesia, maka 10.000 unit dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar,” ujar Anindya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan