Analisis Kegagalan Robot Jepang Mendarat di Bulan Rampung, Ini Hasilnya

Jakarta, Beritasatu.com - Perusaahan ispace yang berbasis di Tokyo telah selesai melakukan analisis data dari pendaratan Bulan robot Hakuto-R yang gagal. Rupanya, Hakuto-R mampu menyelesaikan seluruh proses deselerasi dalam persiapan mendarat di Bulan. Pesawat ruang angkasa tersebut mengaktifkan urutan penurunannya ketika mencapai ketinggian sekitar 100 kilometer dan mampu melambat.
Namun, perangkat lunaknya keliru memperkirakan ketinggiannya menjadi nol saat masih melayang sekitar 5 kilometer di atas permukaan Bulan. Dengan kata lain, robot tersebut mengira telah mendarat padahal belum, dan terus turun dengan kecepatan sangat lambat, hingga akhirnya kehabisan bahan bakar.
Hakuto-R kemungkinan salah menghitung ketinggiannya setelah terbang di atas tepi kawah yang tingginya sekitar 3 kilometer lebih tinggi dari permukaan bulan di sekitarnya. ispace sendiri tidak dapat menjalin kontak dengan pesawat ruang angkasa tersebut, tetapi diyakini jatuh di Bulan.
"Perusahaan menganggap alasan yang paling mungkin mengapa perangkat lunak Hakuto-R mengalami masalah estimasi ketinggian adalah karena bingung," tulis Engadget, Sabtu (28/5/2023).

Semula, Hakuto-R ditargetkan mendarat di orbit Bulan di kawah Atlas. Jika semua berjalan sesuai rencana, Hakuto-R Mission 1 milik ispace akan mulai turun ke permukaan Bulan sekitar pukul 15.40 GMT, Selasa, 25 April 2023.
Dengan gagalnya upaya robot Hakuto-R mendarat di Bulan, pesawat penjelajah buatan pemerintah dari Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok akan tetap dikenang sebagai penjelajah robot yang berhasil mendarat di Bulan.
Robot Jepang juga bukan pesawat pribadi pertama yang mencoba mendarat di Bulan dengan lembut. Pesawat ruang angkasa Beresheet Israel mencobanya pada April 2019, tetapi gagal juga.
BERITA TERKINI
Produsen Mobil Listrik VinFast Bangun Pabrik Rp 3,1 Triliun di Indonesia
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Rafael Alun Turun Gunung Cari Klien untuk Perusahaannya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin