Rasa Ingin Tahu Kita pada AI dan Elon Musk Sudah Dimanfaatkan Penjahat Siber

Jakarta, Beritasatu.com - Minat publik terhadap artificial intelligence (AI), chatbot, kripto, hingga Elon Musk belakangan ini sangat tinggi. Kondisi ini rupanya dimanfaatkan oleh para penjahat siber untuk melancarkan aksinya.
Pakar Kaspersky mengungkap, penjahat dunia maya telah mengeksploitasi popularitas subjek tersebut untuk mencuri data pribadi melalui aplikasi palsu dan situs web phishing. Begitu mereka memperoleh informasi identitas korban, mereka melanjutkan melakukan panggilan telepon, mendesak korban untuk menginvestasikan uang dengan menjanjikan keuntungan yang luar biasa tinggi.
Dari hasil temuan Kaspersky yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (9/6/2023), ada serangkaian aplikasi palsu di Google Play yang mengeksploitasi topik AI, chatbot, aset kripto, dan tautan terkait maestro teknologi Elon Musk. Aplikasi yang dianalisis ini membuat klaim terlalu menjanjikan, melaui iming-iming keuntungan harian hingga US$ 9.000 dengan investasi awal hanya US$ 250. Mereka juga nenegaskan, pengguna tidak memerlukan keterampilan teknis apa pun dan menjamin pengalaman bebas risiko.
Namun, begitu korban memasang aplikasi dan membukanya, mereka diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan email. Setelah mengirimkan detail, sebuah pesan muncul, meyakinkan korban bahwa pendaftaran berhasil dan menginstruksikan mereka untuk menunggu telepon dari broker perwakilan dengan panduan lebih lanjut.
Dalam skenario penipuan serupa, korban biasanya menerima telepon dari penipu yang memberikan informasi mendetail tentang proses investasi. Mulai dari informasi mengenai keberhasilan investasi, korban diperintahkan untuk mentransfer uang ke dompet penipu.
Seperti banyak kasus sebelumnya dengan motif seperti ini, korban akan kehilangan uangnya dan tidak pernah menerima keuntungan yang dijanjikan. Parahnya lagi, data curian yang diperoleh selama serangan ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya lainnya.
Untuk melindungi diri Anda dari penipuan investasi, pakar Kaspersky mengingatkan untuk terhadap tautan dan email yang mencurigakan. Hindari mengeklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan, terutama yang diterima melalui email, pesan, atau platform media sosial. Verifikasi sumber dan keabsahannya sebelum berinteraksi dengan tautan atau lampiran apa pun.
Selain itu, berhati-hatilah dengan informasi pribadi. Berhati-hati saat membagikan informasi pribadi secara online, terutama di platform publik. Hindari memberikan detail sensitif kecuali Anda yakin akan keabsahan dan keamanan situs web atau layanan tersebut.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Duit Rp 27 Miliar yang Dikembalikan Maqdir terkait Dito? Ini Kata Kejagung
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin