Emiten Ramai-ramai Masuk Bisnis E-Commerce
Jakarta– Sebanyak delapan emiten di bidang ritel, barang konsumsi, telekomunikasi, teknologi, alat berat, dan wisata memperluas usahanya ke segmen jual beli online (e-commerce). Diversifikasi usaha itu menyusul prospek cerah tren belanja online di Indonesia.
Delapan emiten tersebut adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Analis Pefindo Konsultan Guntur Hariyanto mengatakan, potensi e-commerce di Indonesia tidak boleh diremehkan, terutama karena Indonesia menyimpan lebih dari 80 juta penduduk dengan akses internet. “Riset dari berbagai lembaga domestik dan global menunjukkan pertumbuhan nilai belanja online yang cepat dengan penetrasi yang meluas. Hal ini terjadi tidak hanya di kota-kota besar saja,” kata Guntur kepada Investor Daily di Jakarta, baru-baru ini.
Berdasarkan data lembaga riset ICD, pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencapai 42 persen selama periode 2012-2015, atau jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan negara-negara tetangga seperti Malaysia (14 persen) dan Thailand (22 persen).
Sementara itu, berdasarkan riset yang diprakarsai Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan Taylor Nelson Sofres (TNS), nilai transaksi secara elektronik di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 25 miliar atau setara Rp 300 triliun pada 2016. Prediksi itu melonjak tiga kali lipat dibandingkan realisasi transaksi online pada 2013 yang sebesar US$ 8 miliar.
Adapun studi dari perusahaan pengembang situs Bigcommerce menyatakan, transaksi e-commerce diestimasi menembus US$ 2 triliun pada 2015. Sebelumnya, transaksi sudah mencapai US$ 1,5 triliun pada 2014.
Menurut Bigcommerce, lonjakan transaksi ditopang oleh kemajuan dalam ekosistem perdagangan online. Ekosistem tersebut memungkinkan pembukaan toko yang tidak membutuhkan waktu lama dan biaya besar. Karena itu, Guntur menilai, para emiten memiliki alasan kuat untuk masuk ke bisnis jual beli online. Selain potensi pasar yang besar, bisnis tersebut dapat memberikan nilai tambah atas jangkauan pelanggan yang lebih luas dan biaya lebih murah.
Di sisi lain, Guntur mengingatkan para emiten agar bersikap waspada terhadap sejumlah tantangan bisnis e-commerce. Persaingan di bisnis ini akan semakin tajam, sehingga emiten perlu meningkatkan strateginya dari waktu ke waktu. “Perhatikan kepuasan pelanggan dari kualitas barang dan jasa, penitipan yang handal, serta kemudahan pembayaran. Tiga faktor ini sering menjadi penghambat bisnis e-commerce,” ucap dia.
Sesuai rencana, Mitra Adiperkasa atau MAP akan meluncurkan situs mapemall.com pada kuartal III – 2015. Situs ini akan ditopang oleh tiga portal e-commerce MAP yang sudah berjalan, yakni planetsport.net, lineshoes.com, dan indonesia.store.liverpoolfc.com.
Sementara itu, Sumber Alfaria melalui anak usahanya, PT Sumber Trijaya Lestari, akan meluncurkan situs perdagangan eceran bernama alfaonline.com. Tahap awal, perseroan menempatkan modal disetor sebesar Rp 12,5 miliar.
Di lain pihak, perusahaan pariwisata Panorama juga telah menancapkan bisnisnya di dunia maya. Menurut catatan Investor Daily, bisnis e-commerce Panorama ditopang oleh lima situs pemesanan tiket, yaitu bookpanorama.com, panorama-tours.com, myhotelfinder.com, travelisious.co.id, dan phm.co.id.
Lebih jauh, perusahaan properti, Surya Semesta juga melakukan diversifikasi usaha ke bidang wisata. Melalui PT Horizon Internusa Persada (Travelio), perseroan membidik pendapatan US$ 400 juta dalam tiga sampai lima tahun mendatang.
“Kami ingin memanfaatkan potensi pasar e-commerce yang sangat besar saat ini. Kami memperkirakan pasar e-commerce di Indonesia saat ini sebanyak 130 juta orang dengan potensi dana mencapai US$ 80 miliar,” kata Direktur Utama Surya Internusa Johannes Suriadjaja, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dua perusahaan distributor produk telekomunikasi, Erajaya dan Trikomsel juga telah membidik pasar e-commerce. Trikomsel telah mendirikan divisi khusus bernama Trikomsel Internet Media Incorporated (TIMI), sedangkan Erajaya meluncurkan situs erafone.com.
Di sektor properti, konsorsium Elang Mahkota Teknologi (Emtek), TPG Capital, dan SquarePeg Capital, telah menyatakan minat untuk membeli grup portal online PropertyGuru senilai Sin$ 175 juta. Sesuai rencana, Emtek bakal menguasai 18,8 persen saham PropertyGuru.
“Investasi Emtek di PropertyGuru ditujukan untuk membantu inovasi yang selangkah lebih maju dibandingkan kebutuhan pasar, serta untuk mengembangkan kepemimpinan perusahaan di sektor properti,” ujar Wakil Direktur Utama Emtek, Sutanto Hartono.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini