Yogyakarta, Beritasatu.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengunjungi tempat indekos lamanya di Yogyakarta, Minggu (7/3/2021).
Ganjar dahulu menempati indekos tersebut sejak SMA hingga semester awal kuliah.
Kunjungan Ganjar mengundang rasa haru pemilik indekos Mbah Bisanto dan istrinya Sumaryanti. Mbah Bisanto menjelaskan, hampir setiap hari, Ganjar jalan kaki dari tempat kos-kosannya itu sampai ke jalan raya yang jaraknya sekitar 1,5 km. Dari jalan raya itu, Ganjar melanjutkan dengan naik angkutan umum ke sekolah atau ke kampusnya.
"Anaknya baik sekali, saya ngalem (memuji) bukan karena sekarang jadi gubernur, tapi memang anaknya dari dulu prihatin tenan. Anaknya nerimo, jadi kalau mau berangkat kuliah jalan kaki dari rumah, terus naik colt kampus (angkutan kampus). Nrimo lan prihatin sekali anaknya," kenang Mbah Bisanto, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis.
Menurut Mbah Bisanto, meski sudah menjadi orang sukses, Ganjar tidak pernah berubah.
"Seneng banget diparani Om Ga (panggilan akrab Ganjar), meski saiki dadhi wong gedhe (meski sekarang jadi pejabat), tetep kelingan (masih ingat). Dumeh dadi wong gedhe (meski jadi pejabat), piyambake ora sombong (tidak sombong)," ucap Mbah Bisanto.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Ganjar mengajak putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Saat ini, Alam sudah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti jejak ayah dan ibunya.
"Ya kesini mampir, saya dulu nunut (numpang) tempatnya mas Bisanto. Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Dulu saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM. Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bis ke kampus," kenang Ganjar.
Kunjungan Ganjar ke tempat indekos pun tidak sebatas untuk memperkuat tali silaturahmi dan bernostalgia saja. Ganjar berharap Alam dapat mengetahui sejarah ayahnya semasa ia menjadi pelajar di Yogyakarta.
"Biar Alam tahu sejarah bapaknya, ini saya ajak biar bisa lihat kamar ayahnya dulu seperti ini. Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya biar Alam tahu sejarahnya, bahwa kabeh nganggo laku (semua ada prosesnya)," ucapnya.
Sumber: BeritaSatu.com