Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat difitnah menggerakkan dan membiayai aksi demonstrasi 411 atu 4 November pada 2006. Menurut SBY, ada pihak yang ingin mendapatkan “kredit” dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil.
“Mungkin ada yang ingin mendapatkan kredit dari pemimpin dan penguasa. Ini cerita klasik. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu. Saya tahu,” kata SBY dalam video yang diunggah di akun Youtube-nya, beberapa waktu lalu seperti dikutip, Selasa (13/10/2020).
BACA JUGA
Pada video berjudul SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut berbincang dengan sejumlah orang. Beberapa pertanyaan disampaikan kepada SBY. “Mengapa saya tahu? Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali. Belakangan setelah lewat prahara itu, baru menyampaikan ke saya,” ujar SBY.
SBY menambahkan orang yang memfitnah itu rupanya meminta bawahan mencari bukti-bukti keterlibatan SBY yang tidak ditemukan. “Itu juga sampai ke telinga saya, tetapi sudahlah. Sudah saya anggap selesai. Karena bagi saya itu juga sesuatu yang tidak bagus,” ucap ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
SBY menuturkan mendiang istrinya Ani Yudhoyono pernah berpesan agar menulis memoar segala fitnah dan tuduhan selama ini. “Supaya anak cucu kita mengetahui yang sebenarnya. Terus terang belum saya tulis, tetapi Insyaallah pada saatnya nanti, jika suatu saat dipanggil Yang Maha Kuasa, saya menulis apa yang harus saya tulis. Karena ini cerita tentang kebenaran,” ujar SBY.
SBY Mengklarifikasi
Setelah menerima informasi fitnah tersebut, SBY mengaku mendatangi Wiranto yang kala itu menjabat Menko Polhukam. Sebab SBY menyebut pernah bekerja sama pada awal reformasi dengan niat melakukan pembenahan di jajaran TNI. “Saya tanyakan apa betul? Pak Wiranto membenarkan memang ada seperti itu (fitnah) sampai ke presiden,” kata SBY.
SBY pun menemui Jusuf Kalla (JK). “Saya datangi Pak JK karena dulu bersama-sama lima tahun. Apa ada berita seperti ini? Pak JK juga membenarkan. Tentu tidak etis saya bertanya, 'Pak Jokowi percaya enggak dengan itu semua'. Sampailah saya punya kesempatan ada pertemuan dengan Pak Jokowi, seingat saya tahun 2017,” ucap SBY.
Pada saat itu, SBY mengaku menanyakan langsung hal itu kepada Jokowi sekaligus klarifikasi. “Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab, 'saya kan tidak semudah itu Pak SBY percaya, tetapi saya sudah mengerti kok semuanya',” ungkap SBY mengenang pernyataan Jokowi.
SBY melanjutkan, “Terus saya sampaikan kepada beliau. 'Pak Jokowi saya ini pernah memimpin negara seperti Bapak ini, ingin berbuat sesuatu yang baik supaya negara kita baik. Nah kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin menganggu negara, sedih lho Pak saya, sakit hati saya Pak Jokowi. Bapak suatu saat juga akan seperti saya kembali ke masyarakat luas seperti rakyat biasa, enggak punya power, enggak punya kekuasaan, kemudian dituduh seperti itu, sakit. Mudah-mudahan Bapak tidak'.
Sumber: BeritaSatu.com