Batu, Beritasatu.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Muslimat NU tidak ikut politik praktis dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, sehingga Muslimat NU tidak mendukung siapapun calon yang ikut dalam kontestasi Pilkada.
Khofifah menegaskan, Muslimat NU bukan partai politik yang bisa digunakan untuk mendukung pasangan calon (Paslon) di Pilkada 2020.
"Muslimat NU bukan partai politik, secara organisasi tidak dibenarkan," kata Khofifah di sela pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-74 Muslimat NU, di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (29/10/20).
Khofifah mengungkapkan, kader Muslimat NU di daerah banyak yang ikut mendukung salah satu calon dalam Pilkada baik calon Gubernur, Wali Kota maupun Bupati. Namun, dukungan tersebut secara pribadi atau individu dan tidak mengatasnamakan lembaga.
"Secara perseorangan sebagai warga negara, ya ada figur-figur di kabupaten, kota dan provinsi ingin memberikan support, itu pribadi bukan organisasi," tandasnya.
Sumber: BeritaSatu.com