Jakarta, Beritasatu.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim di 130 daerah dalam Pilkada 2020. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 daerah merupakan kader internal partai besutan Zulkifli Hasan.
“PAN unggul di 130 daerah. Namun, untuk kader sendiri (yang menang sebagai kepala daerah) sekitar 40-an,” kata salah satu kader PAN, di sekitar kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, saat ditemui Beritasatu.com, Kamis (17/12) sore.
Kader tersebut mengatakan, angka ini telah sesuai target partai. “Sebelum pilkada, partai kami telah memetakan daerah mana saja yang akan dimenangkan,” katanya.
Ditanyakan rincian perolehan angka dan wilayah mana saja PAN memenangi Pilkada 2020, kader tersebut tidak bisa memerincinya.
“Belum ada izin dari pimpinan. Karena rincian data itu untuk konsolidasi sekaligus evaluasi pimpinan dan ketua-ketua DPW . Tapi, jika sudah disetujui, mungkin bisa melihatnya. Sampai saat ini sebenarnya juga kami masih menghitung secara pasti. Kami masih tunggu laporan dari sejumlah daerah. Lain kali dicoba saja, datang lagi ke sini,” katanya.
Namun demikian, kader itu mengungkapkan, tak semua daerah yang ditargetkan bisa menang dapat meraih keunggulan. Misalnya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mengusung Mulyadi (kader Demokrat) dengan Ali Mukhni (kader PAN) sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
Mulyadi sempat menyandang predikat tersangka beberapa hari sebelum pencoblosan, 9 Desember lalu. Mulyadi dinilai kampanye melalui media televisi lebih awal dari jadwal KPU sehingga masuk dalam dugaan tindak pidana pemilihan.
Berdasarkan hitung cepat, pasangan Mulyadi-Mukhni berada di peringkat ketiga (26,87%) di bawah pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy (32,87%) dan Nasrul Abit-Indra Catri (30,45%).
“Prediksi kami menang. Namun, karena status tersangka memengaruhi persepsi pemilih,” katanya.
Sebaliknya, ada pula beberapa daerah yang dinilai cukup berat untuk dimenangkan, justru unggul dengan dominan. Di antaranya Pilkada Ponorogo dan Gresik.
Di Gresik, PAN mengusung Fandi Akmad Yani (Gus Yani)- Aminatun Habibah berkoalisi dengan Golkar, PDI-P, Nasdem, Demokrat, dan PPP. Sedangkan di Ponorogo, PAN mengusung Sugiri Sancoko -Lisdyarita berkoalisi dengan PDI-P, PPP, dan Hanura.
Baik di Ponorogo maupun Gresik, PAN melawan pasangan calon yang tak mudah, berpredikat petahana.
“Lawan di Ponorogo dan Gresik kan berat, namun kami menang,” katanya.
Termasuk di Kabupaten Blitar, PAN yang berkoalisi dengan PKB dan PKS, sukses mengantarkan Rini Syarifah dan Rahmat Santoso mengalahkan Rijanto-Marhaenis yang merupakan pasangan petahana.
“Di Blitar pun demikian,” ujar Yoga.
Kader itu mengungkapkan, sebenarnya keunggulan di 130 daerah pada Pilkada 2020 masih lebih rendah dari kemenangan di 2015 yang mencapai 140 daerah.
Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan yang membuat partainya menurunkan target dibanding periode sebelumnya.
“Para ketua-ketua wilayah sudah memperhatikan situasi koalisi dan potensi pasangan calon di masing-masing daerah. Kami sudah prediksi ini,” katanya.
Sementara itu, petinggi PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan PAN unggul di 130 daerah. “Ya,” ucapnya singkat.
Sumber: BeritaSatu.com