Jakarta, Beritasatu.com - Komisi III DPR mengundurkan jadwal tes makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo yang awalnya direncanakan pada Senin (18/1/2021) menjadi Selasa (19/1/2021).
Menurut Ketua Komisi III DPR, Herman Hery, pada jadwal awal, proses fit and proper test akan dimulai dengan rapat dengar pendapat dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Yakni pada Kamis (14/1/2020). Namun nyatanya, pada hari itu, yang hadir hanya PPATK.
"Sehingga untuk Kompolnas diundur Senin," kata Herman Herry, Minggu (17/1/2021).
Akibatnya, jadwal yang seharusnya untuk tes makalah akan diundur menjadi Selasa keesokan harinya. Pada Rabu (20/1/2021), akan digelar proses wawancara dan tanya jawab.
Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, menyatakan pihaknya optimis jadwal proses fit and proper test itu bisa dipenuhi dengan baik. Dia memrediksi, persetujuan atau penolakan nama Sigit yang diajukan presiden bisa diselesaikan pada minggu depan.
"Saya optimistis ini bisa diselesaikan," kata Arsul.
Sebelumnya, Komisi III sudah memulai proses fit and proper test dengan mengundang PPATK. Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni mengatakan pihaknya menemukan bahwa harta kekayaan dan transaksi keuangan menyangkut Sigit masih dalam taraf kewajaran. "So far, masih wajar," kata Sahroni.
Herman Hery mengatakan dirinya berharap Komjen Sigit mampu menunjukkan kemampuannya selama proses fit and proper test. Khususnya kemampuan untuk menjadi sosok yang menyatukan internal Polri, khususnya angkatan senior dengan junior.
"Kami berharap ke depan figur Kapolri betul-betul menjadi seorang pemimpin yang negarawan, bisa membawa institusi ini promoter yang sebenarnya," kata Herman Hery.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB, Moh. Rano Alfath, menyatakan pihaknya menilai Komjen Sigit sebagai sosok yang kompeten, inovatif serta merangkul semua kalangan. Saat menjadi Kapolda Banten, Sigit dikenal sebagai sosok yang membaur dengan semua elemen masyarakat. Sehingga wilayah Banten pun aman dan kondusif.
"Walau awalnya ditolak ulama, namun belakangan justru Komjen Sigit bisa merangkul dan tak segan memberi kontak personalnya ke masyarakat. Beliau bisa menunjukkan bahwa tak ada jarak antara pejabat hukum dengan masyarakat," kata Rano Alfath.
Sigit juga menorehkan banyak prestasi dalam menangani kasus-kasus besar. Yang terakhir dan mendapat perhatian publik adalah kasus Djoko Tjandra, kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, dan lain-lain. Di internal kepolisian, Sigit juga dikenal sebagai orang yang kalem dan namun tegas dalam menegakkan hukum.
"Bagi kami, ini sosok yang sangat pas untuk memimpin Kepolisian Indonesia. Fit and proper test Insyaallah minggu depan, saya dan rekan-rekan Komisi III akan melaksanakan hal tersebut dengan profesional dan terbuka,” kata Rano Alfath.
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengatakan proses fit and proper test akan dimanfaatkan pihaknya demi memastikan Kapolri terpilih memenuhi syarat administrasi, kompetensi dan profesionalisme. Dan yang utama komit terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jadi kami akan bekerja serius dalam melakukan fit and proper test ini," kata Arteria.
Sumber: BeritaSatu.com