Jakarta, Beritasatu.com – Hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa publik cenderung mendukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode. Bahkan, menurut survei tersebut, saat ini sudah 40,2% publik yang ingin Jokowi menjadi presiden lagi.
Menurut hasil survei itu, pada tingkat dasar, 74% publik memang ingin presiden dua periode saja. Tetapi, ketika disodorkan nama Jokowi untuk kembali menjadi calon pada 2024, angkanya berubah menjadi 52,9%.
“Ketika disodorkan nama Jokowi untuk kembali menjadi calon pada 2024, pendukung ‘2 periode saja’ cukup banyak yang goyah sehingga tidak lagi 74% yang menolak Jokowi kembali menjadi calon, meskipun yang menolak Jokowi menjadi calon tetap mayoritas 52,9%,” ujar peneliti sekaligus Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando di Jakarta, Minggu (20/6/2021).
Setelah nama Jokowi disodorkan untuk maju lagi pada Pilpres 2024, sebanyak 40,2% publik mendukungnya. Artinya, ujar Ade, ada efek Jokowi terhadap sikap publik terkait wacana presiden tiga periode.
Hasil survei ini cukup mengejutkan, karena wacana presiden tiga periode belum terlalu tersosialisasi secara massif di kalangan masyarakat. Artinya, jika wacana presiden tiga periode terus didorong, bukan tidak mungkin jumlah pendukungnya terus bertambah dan menjadi mayoritas.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024, Timothy Ivan Triyono mengatakan, salah satu alasan dirinya mendukung pasangan Jokowi maju lagi adalah rasa khawatir terjadi polarisasi ekstrem yang mungkin terjadi pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kemungkinan tersebut, dirinya mendukung agar Jokowi berpasangan dengan Prabowo Subianto untuk maju pada Pemilu 2024.
"Pak Jokowi harus tiga periode. Kita semua bertemu, ada satu titik bahwa Pak Jokowi harus berpasangan dengan Pak Prabowo. Ini untuk mencegah polarisasi ekstrem," kata Timothy, Sabtu (19/6/2021).
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com