Pemerintah Pastikan Ada Tim Dokter Kepresidenan untuk SBY
Selasa, 2 November 2021 | 16:38 WIB

Jakarta, Beritasatu.com – Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Stafsus Mensesneg) Faldo Maldini memastikan ada tim dokter kepresidenan yang akan merawat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu, lanjut Faldo, telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978, semuanya sudah diatur, baik itu Presiden maupun mantan presiden beserta keluarganya. Dalam Peraturan Presiden nomor 36 Tahun 2014 tentang Dokter Kepresidenan juga disampaikan hak-hak mantan Presiden. Jadi, masalah ini memang sudah diamanahkan,” kata Faldo Maldini kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Dijelaskannya, dalam aturan mengenai dokter kepresidenan, diperbolehkan untuk membentuk tim yang menangani masalah-masalah spesifik kesehatan kepala negara dan mantan kepala negara.
“Masalah seintensif apa penangan dan sespesifik apa penyakitnya, dokter yang lebih berwenang menjelaskan. Sejauh ini, komunikasi dokter kepresidenan dan pihak dokter di negara tujuan tempat berobat,” terang Faldo Maldini.
Ia pun mendoakan Presiden RI ke-6 SBY diberikan kesembuhan oleh Tuhan. “Kami menyampaikan doa untuk kesembuhan Presiden SBY, syafakallah. Semoga Allah selalu menyertai Beliau dengan kebahagiaan dan keberkahan,” tutur Faldo Maldini.
SBY terdeteksi mengidap kanker prostat. Kanker tersebut masih stadium awal, dan SBY akan dirawat oleh jajaran dokter luar negeri yang berkoordinasi dengan dokter kepresidenan. SBY juga sudah memberi tahu pengobatan itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Risiko kematian atau angka mortalitas penderita kanker prostat di Asia tergolong paling rendah dibandingkan benua lainnya.
Kanker prostat merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat dan menyerang segala usia. Penyakit ini kerap menjadi silent killer bagi para pria karena seringkali penderitanya tidak mengalami gejala apa pun. Gejala baru akan dirasakan ketika kanker sudah memasuki stadium akhir.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Elektabilitas Ganjar Naik, Mega Ingatkan Kader PDIP Jangan Terlena
Indekos Diduga Lokasi Prostitusi, Satpol PP Baru Cek Perizinan setelah Digerebek Emak-emak
Gara-gara Lihat Festival Layang-layang, Bocah di Ponorogo Nyaris Kehilangan Mata
3
Penutupan Rakernas, PDIP Luncurkan Program Beasiswa Megawati Fellowship
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin