Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Eksekutif Central for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengaku tidak kaget melihat hasil survei terbaru Indikator Politik yang menyebutkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menduduki tiga teratas elektabilitas calon presiden (capres) pada simulasi Pilpres 2024.
“Saya kira tidak terlalu mengagetkan ya, kalau yang dimaksud adalah nama Prabowo, Ganjar dan Anies,” kata Philips J Vermonte dalam acara penyampaian hasil survei Indikator secara daring, Minggu (9/1/2022).
Menurutnya, Prabowo memang sudah dikenal publik, karena sudah beberapa kali menjadi kandidat presiden, bahkan sudah pernah berkampanye menjadi capres pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Sedangkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dikenal publik karena kiprah mereka berdua sebagai kepala daerah yang harus bekerja keras menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi di daerah mereka masing-masing.
“Untuk Ganjar dan Anies, ini menariknya adalah disamping pemerintah pusat yang menjadi pembuat kebijakan untuk penanganan Covid-19, pemerintah daerah juga menjadi garda depan untuk penanganan Covid-19. Ada banyak hal yang dilakukan pemerintah daerah, termasuk Ganjar, Anies dan Ridwan Kamil, serta kepala daerah lainnya yang dinilai masyarakat,” ujar Philips J Vermonte.
Di sisi lain, para kepala daerah sudah paham betul kinerja mereka dalam penanganan Covid-19 dilihat dan dievaluasi terus oleh masyarakat. Untuk itu, lanjut Philips, semua pemegang kekuasaan di Indonesia dinilai oleh masyarakat. Terlebih khusus, kepala daerah yang dilihat lebih menonjol karena memegang peranan penting, seperti di Provinsi DKI Jakarta yang menjadi Ibu Kota Negara. Kemudian Jawa Tengah yang merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, termasuk Jawa Barat. Dengan demikian kepala daerah di tiga provinsi ini dinilai berpeluang untuk menjadi pemimpin Indonesia berikutnya.
“Jadi tiga nama ini, menurut saya, tidak terlalu mengagetkan. Tinggal tentu saja proses politik yang kita tahu akan dimulai pada pertengahan 2023. Meski pemilunya di 2024, rangkaian prosesnya akan dimulai pertengahan 2023,” terang Philips J Vermonte.
Philips menilai bila dihadapkan pilihan capres dari militer atau sipil terdapat kecenderungan masyarakat tetap memilih capres dari sipil. Meskipun berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI lebih tinggi dibandingkan kepolisian dan kejaksaan.
“Ketika ditanyakan apakah pemimpin kita harus dari militer atau enggak, saya lihat masih banyak yang bilang jangan dari militer. Lebih condong memikirkan pemimpin harus tetap dari sipil,” ungkap Philips J Vermonte.
Faktor penyebab tingginya kepercayaan masyarakat kepada TNI, menurut Philips dikarenakan masyarakat tahu TNI tidak berpolitik. Lantaran tidak lagi memegang berbagai kekuasaan, TNI fokus pada usaha menjaga keamanan Indonesia. Hal ini yang membuat masyarakat makin percaya kepada TNI karena dnilai makin profesional.
“Kalau pada 1997, 1998, 1999 yang menjadi sasaran kritik adalah TNI, tetapi hari ini ketika TNI sudah melakukan reformasi, justru yang agak tertinggal reformasi adalah kepolisian. Saat kita konsentrasi mereformasi TNI dan sudah berjalan, reformasi polisi sesuatu yang relatif luput (dilakukan). Masyarakat mulai mengkritik polisi, dan kepolisian pun merespon,” papar Philips J Vermonte.
Diketahui, survei terbaru Indikator Politik menyebutkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih kokoh di puncak tertinggi elektabilitas calon presiden pada simulasi Pilpres 2024. Ketiganya memiliki elektabilitas tertinggi jika responden diberikan pertanyaan semi terbuka dengan menampilkan 33 ataupun 19 nama tokoh.
Survei ini dilakukan pada 6-11 Desember 2021 terhadap warga negara yang sudah memiliki hak pilih dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Sampel ditarik dengan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebanyak plus minus 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pada simulasi 33 nama, elektabilitas Prabowo berada di angka 22,4%, lalu disusul Ganjar 18% dan Anies 15,8%. Elektabilitas ketiganya jauh dibandingkan tokoh-tokoh lain seperti Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 6,1%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,1%, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 3,6%, Wakil Presiden KH Maruf Amin 2,7%, Mensos Tri Rismaharini 2,3%, Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti 1,4%, Ketua DPR Puan Maharani 1,3%, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,3%, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh 1,2%, Menteri BUMN Erick Thohir 1,1% dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,0%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com