Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memilih Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai sekretaris jenderal (sekjen) ormas Islam terbesar di Indonesia itu. Hal ini disampaikan Gus Yahya saat mengumumkan pengurus PBNU periode 2022-2027 yang disiarkan melalui akun YouTube TVNU, Rabu (12/2/2022).
Atas posisi Sekjen PBNU tersebut, muncul pertanyaan, apakah Gus Ipul akan tetap menjadi Wali Kota Pasuruan atau harus mengundurkan diri?
Menjawab hal tersebut, Gus Yahya mengatakan, PBNU akan segera memproses syarat-syarat yang terkait dengan kepengurusan termasuk posisi Sekjen Gus Ipul yang masih menjabat sebagai wali kota akan diproses setelah pengumuman kepengurusan PBNU 2022-2027. Namun, Gus Yahya tidak memberikan jawaban yang jelas bahwa Gus Ipul harus mundur atau bisa tetap menjabat sebagai wali kota.
“Sebagai acuan norma umum, syarat-syarat atau hal-hal yang terkait kepengurusan akan proses segera sesudah ini termasuk apabila ada sekjen yang masih wali kota, nah ini bagaimana. Ini nanti akan segera proses,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya sempat mempersilahkan Gus Ipul yang duduk di sampingnya, untuk memberikan respon atau tanggapan atas 2 jabatan yang diembannya. Namun, Gus Ipul menolak memberikan tanggapan.
Selain Gus Ipul, Gus Yahya juga menyampaikan politikus Golkar, Nusron Wahid menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU. Selain mantan Ketua Umum GP Ansor itu, sejumlah nama lain yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU, yakni Sekjen Kemenag Nizar Ali, Habib Muhammad Hilal Al Aidid, dan KH Zulfa Musthofa. Sementara, untuk posisi bendahara umum, Gus Yahya memilih Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H Maming.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com