Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan mempersilakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR jika tidak puas dengan pernyataan soal ganti Kajati berbahasa Sunda dalam rapat resmi. Sebagai negara demokrasi, kata Arteria, semua mekanisme dan kanal telah disediakan.
“Kalau saya salah kan jelas, mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja (ke MKD),” ujar Ateria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Arteria menegaskan tidak ada upaya mendiskreditkan masyarakat Sunda dengan pernyataannya pada saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan jajarannya pada Senin (17/1/2022). Jika ada yang melaporkannya ke MKD, Arteria akan membuktikan pernyataannya tersebut bukan untuk melukai kelompok masyarakat tertentu.
“Tapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini. Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya. Dan saya bisa membuktikan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan,” kata Arteria.
Arteria pun meminta masyarakat dan pihak-pihak tertentu tidak menafsirkan secara berbeda pernyataannya. Menurutnya, semua pihak perlu memperhatikan betul pernyataannya yang lengkap pada saat rapat dengan Jaksa Agung dalam durasi kurang lebih 15 menit. Arteria justru menduga ada pihak yang tidak suka dengan dirinya yang menafsirkan secara berbeda pernyataan.
“Saya minta juga dicermati betul lah, apalagi 15 menit materi muatan saya, saya yakin pastinya banyak yang nggak suka, jadi dilihat semua video pernyataan itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Arteria mengatakan, apa yang disampaikannya dalam rapat tersebut merupakan upaya bersama Komisi III DPR dengan kejaksaan untuk memastikan proses rekrutmen di kejaksaan baik itu mutasi, promosi dan demosi dilakukan secara objektif.
“Ini bagian dari komitmen kami, DPR, Komisi III, bersama dengan teman-teman di kejaksaan ingin meyakinkan tidak ada Sunda empire di kejaksaan. Bahwa mereka terpilih karena punya kompetensi, integritas, kapasitas, dan kapabilitas sebagai pemilik-pemilik atau pemegang-pemegang jabatan strategis di kejaksaan,” jelas dia.
“Makanya saya akan marah betul di saat kita meyakinkan publik tidak ada Sunda empire tiba-tiba masih ada satu atau dua jaksa yang bukannya cari muka, tapi berusaha mempertontonkan kedekatannya dengan cara-cara seperti itu,” kata Arteria menambahkan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Nusantara. Hal ini setelah Arteria Dahlan menyampaikan laporan terkait adanya kepala kejaksaan tinggi (kajati) yang berbicara dengan berbahasa Sunda di suatu forum rapat. Dia meminta agar kajati tersebut diganti.
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini, tetapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima di Bandung, Rabu (19/1/2022).
Ridwan Kamil menilai pernyataan yang dilontarkan Arteria melukai kebinnekaan NKRI. Maka dari itu, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengingatkan Arteria dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih, silih asah, silih asuh.
“Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Binneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," kata Ridwan Kamil.
Meski demikian, Gubernur Jabar menyesali pernyataan anggota DPR itu karena telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," katanya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com