Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto layak untuk khawatir elektabilitasnya makin menyusut. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai langkah silaturahmi Menteri Pertahanan ke Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) adalah kerja politik untuk menyongsong Pilpres 2024.
“Kalau melihat data-data statistik, Prabowo secara perlahan mulai kalah dari Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo). Dalam konteks itulah tentu Prabowo layak khawatir elektabilitasnya akan semakin menyusut, kalah dibandingkan dengan Ganjar ataupun calon yang lain,” ujar Adi kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).
Selain itu, Prabowo dinilai tidak bisa hanya berada di zona nyaman menikmati tabungan elektabilitas yang dimiliki selama mengikuti pilpres. Oleh sebab itu, Adi memandang tidak mengherankan jika kemudian Prabowo memanfaatkan momen Lebaran untuk melakukan sejumlah kunjungan politik di sejumlah wilayah kunci.
Adi menjelaskan tiga daerah yang menjadi tujuan agenda kunjungan, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat adalah wilayah kunci, mengingat lebih 50 persen jumlah pemilih ada di ketiga daerah tersebut. Kunjungan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu ke Jawa Timur dan Jawa Tengah, dianggap tak terlepas dari pengalaman kalah perolehan suara di dua daerah tersebut pada pilpres sebelumnya.
“Kalau di Jawa Barat tentu konteksnya untuk mengonsolidasi dukungan yang selama ini memang cukup solid mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019,” tuturnya.
Di sisi lain, Pilpres 2024 disebut paling banyak akan melibatkan tiga pasangan calon (paslon). Kemungkinan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas. Dia memaparkan simulasi soal perkiraan paslon yang berpotensi akan terwujud pada Pilpres 2024.
Dia menggunakan asumsi calon presidennya merupakan tiga nama terkuat dari sejumlah hasil rilis lembaga survei nasional belakangan ini, yakni Ganjar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
“Simulasi pasangan bisa saja seperti ini, Prabowo-Puan (Ketua DPR Puan Maharani); Ganjar-Airlangga (Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto); Anies-AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono),” ujar Sirojudin kepada wartawan, Jumat (6/5/2022).
Meski begitu, Sirojudin pun menyatakan terbuka simulasi paslon lainnya, yakni dengan nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri BUMN Erick Thohir. “Misalnya, Ganjar-Ridwan Kamil, Prabowo-Sandiaga, dan Anies-Erick Thohir,” tuturnya.
Hanya saja, dia menegaskan masih terbuka kemungkinan konfigurasi lainnya akan terwujud di luar dua simulasi dimaksud. Hal ini mengingat negosiasi koalisi saat ini belum dimulai. Dia memandang komunikasi yang terjadi saat ini antara sejumlah elite politik baru dalam tahap penjajakan serta merupakan wujud upaya membangun hubungan baik, termasuk dengan pemilih.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com