Tiga Pemain Brasil Mengaku Jadi Korban Penipuan Kripto
Jakarta, Beritasatu.com - Tiga pesepak bola Brasil, termasuk gelandang Nottingham Forest Gustavo Scarpa mengaku menjadi korban penipuan mata uang kripto senilai jutaan dolar.
Scarpa, mantan rekan setimnya Mayke di klub Sao Paulo, Palmeiras, dan Willian Bigode dari klub Rio de Janeiro, Fluminense, semuanya mengklaim telah kehilangan uang dalam jumlah besar dari perusahaan kripto bernama Xland, yang menjanjikan pengembalian hingga 5 persen per bulan kepada para investor.
"Saya selalu melihat orang-orang bodoh menjadi korban skema piramida dan penipuan. Menemukan diri saya dalam situasi seperti itu sangat mengerikan," kata Scarpa dalam sebuah pesan audio WhatsApp yang disiarkan pada hari Minggu oleh penyiar terbesar di Brasil, TV Globo.
Scarpa, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Brasil tahun 2022, dan bek berusia 30 tahun, Mayke sudah membuat laporan ke polisi pada November, tak lama setelah memenangkan gelar juara liga bersama Palmeiras.
Scarpa mengatakan dia menginvestasikan 6,3 juta reais ($ 1,2 juta) di Xland. Mayke mengatakan dia menginvestasikan sekitar 4 juta reais ($762.000).
Keduanya mengatakan bahwa mereka dibujuk untuk berinvestasi di perusahaan tersebut oleh Willian Bigode, mantan rekan setimnya di Palmeiras. Namun Bigode, 36 tahun, mengatakan bahwa ia juga merupakan korban.
Xland yang berbasis di Brasilia membantah menjalankan skema piramida dan mengatakan akan membayar kembali kliennya.
Perusahaan ini mengatakan telah menderita kerugian besar akibat runtuhnya bursa mata uang kripto FTX, yang menyatakan bangkrut pada bulan November.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini