BI Catat Transaksi Uang Elektronik Tembus Rp 35 Triliun
Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi uang elektronik meningkat sampai dengan 20,19% menjadi Rp 35 triliun. Hal ini ikut mencerminkan telah terjadi pergerakan aktivitas di masyarakat.
Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Dudi Dermawan menyampaikan, pertumbuhan ekonomi global mungkin agak pesimistis di tahun 2023. Namun sebaliknya, pertumbuhan ekonomi di domestik dinilai optimis.
"Karena apa? Semua yang berkaitan dengan mobilitas bergerak sehingga pertumbuhan semakin kuat. Kemudian juga dikatakan akselerasi transaksi ekonomi sudah terlihat, uang elektronik itu tumbuh sekitar 20,19% dalam konteks Rp 35 triliun year on year, dalam artian makin lama semakin meningkat," kata Dudi dalam konferensi pers Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, Senin (12/12/2022).
Selain itu, kata dia, aktivitas digital banking ikut meningkat sekitar 38,38% atau mencapai Rp 5.187 triliun. Dalam konteks ini akselerasi transaksi ekonomi dan keuangan Indonesia diupayakan tetap meningkat agar akseptasi masyarakat juga bisa meningkat.
Menurut Dudi, hal yang penting lagi adalah upaya Bank Indonesia kedepannya melalui digitalisasi aktivitas perbankan. Beberapa yang dilakukan yaitu telah ada 80 sub services API yang memungkinkan fintech dan perbankan saling terintegrasi, terinterkoneksi, dan terintermobilisasi.
"Ini adalah salah satu terobosan yang hanya ada di Indonesia, bagaimana perbankan dan fintech saling kolaborasi," imbuh dia.
Ke depan, tarik tunai ATM tidak perlu lagi menggunakan kartu debit. Masyarakat hanya cukup scan menggunakan QRIS untuk transaksi tarik tunai maupun setor tunai. BI juga akan menstandarkan market conduct terkait B2B dan industry self regulation. Di sini bank sentral coba memberi ruang agar terciptanya persaingan yang sehat diantara fintech, perbankan, dan industri itu sendiri.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Harga Emas Turun karena Saham dan Dolar di Zona Hijau
Inklusi Keuangan Digital UMKM Perkuat Ekonomi ASEAN
2 Hari Naik, Harga Minyak Turun karena Profit Taking
Studi: ChatGPT Bisa Gantikan Profesi Manajer Investasi
Saham Teknologi "Manggung", Dow Jones Bertambah 300 Poin
Bursa Eropa Melambung, UBS Naik 4% Setelah Umumkan CEO
