Manajemen Diabetes Anak, Orang Tua dan Pengasuh Jadi Tokoh Sentral

Jakarta, Beritasatu.com - Orang tua dan pengasuh menjadi tokoh sentral dalam keberhasilan manajemen diabetes melitus tipe 1 pada anak. Bukan hanya sekadar pada insulin, manajemen yang paripurna memerlukan kerja sama multidisipliner. Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Endokrinologi Anak, Dana Nur Prihadi menjadi pembicara dalam diskusi media bertajuk "Pencegahan Diabetes pada Anak dengan Pola Makan dan Gaya Hidup yang Tepat, di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
"Kerja samanya harus kompak. Orang-orang yang satu rumah, orang tua, nenek, pengasuh, saudara kandung harus sepakat. Tidak bisa dilarang-larang ini itu, tapi di meja makan full, banyak makanan enak," ujarnya.
Menurut Dana, diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronik utama pada anak. Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang tidak dapat disembuhkan. Namun dengan kontrol metabolik yang baik, anak dapat tumbuh dan berkembang selayaknya anak sehat lain.
Dana menjelaskan kontrol metabolik adalah mengupayakan kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan anak yang malah menjadi kekurangan glukosa dalam darah.
"Pengelolaan dilakukan antara lain dengan pemberian tata laksana yang sesuai baik insulin maupun obat-obatan, pengaturan makan, olahraga, dan edukasi, serta pemantauan gula darah secara mandiri (home monitoring)," tambahnya.
Lebih jauh, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pola asuh yang keliru juga kerap menimbulkan obesitas.
"Yang perlu diedukasi adalah tidak makan sambil nonton TV, batasi penggunaan gadget, perbanyak aktivitas fisik. Setelah Covid mereda, anak-anak perlu diajak untuk beraktivitas," paparnya.
Mengutip data hasil riset Kesehatan Daasar (Riskesdas 2018) prevalensi obesitas usia kurang dari 18 tahun mencapai 21,8 %. Sementara mengutip IDF Atlas 10 th Edition, dan Riskesdas 2018, mencatat jumlah pasien diabetes mencapai 19,5 juta dan tahun 2045 akan menjadi 28,6 juta orang. Indonesia bahkan menjadi negara dengan prevalensi diabetes terbanyak ke-5 di dunia.
Data Riskesdas 2018 juga menyebutkan 8,5% populasi memiliki diabetes, hanya 1 dari 4-5 orang Diabetes Melitus tahu bahwa mereka menderita diabetes melitus, dan perlu mendapat tata laksana diabetes melitus.
Berdasarkan Instruksi Presiden No 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), kata Siti, perwujudan German dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan kualitas lingkungan, penguatan edukasi dan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan perbaikan gizi, serta peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
3
Video: Jual Rumah Orang Tua Demi Judi Online
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri