Kantor Pemerintahan di Kulonprogo Jadi Klaster Baru Covid-19 di DIY

Yogyakarta, Beritasatu.com - Sebanyak 19 orang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta satu (1) ASN Diskominfo Kabupatan Kulonprogo positif terpapar Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 Kulonprogo Fajar Gegana membenarkan, berdasarkan hasil dari swab test yang keluar pada Selasa (17/11/2020) terdapat 25 orang yang dinyatakan positif Covid-19 yang terdiri dari 19 orang dari pegawai Disdukcapil, satu orang dari pegawai Diskominfo dan 5 orang dari keluarga.
Dikatakan, berdasarkan pengembangan hasil tracing terhadap dua pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kulon Progo yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19, Dinkes Kulonprogo melakukan penelusuran terhadap orang yang pernah kontak erat dengan kedua pasien tersebut.
Hasilnya ditemukan sebanyak 52 orang yang memiliki kontak erat terhadap pasien itu.
Terlebih, 20 pegawai itu terdiri dari ASN dan tenaga harian lepas (THL) yang berasal dari dalam maupun luar Kulon Progo.
Oleh sebab itu, gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo memperpanjang penutupan operasional kantor Disdukcapil mulai dari Senin (16/11/2020) hingga Rabu (18/11/2020), menjadi hingga Jumat (20/11/2020).
Satgas penanganan Covid-19 Kulon Progo melakukan swab test pada 11-12 November 2020 dan dari 25 orang yang positif 20 di antaranya pegawai pemerintahan. "Ini merupakan klaster terbesar untuk di Kulon Progo sampai dengan saat ini dimana penularan terjadi di perkantoran," kata Fajar.
Namun asal penularan seorang pegawai Diskominfo masih ditelusuri dan sangat dimungkinkan pegawai tersebut pernah kontak dengan pegawai Disdukcapil.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo jumlah pasien yang terpapar Covid-19 sebanyak 312 orang. 22 orang isolasi di rumah sakit, 74 orang isolasi mandiri.
Sementara itu, berdasar laporan harian Pemda DIY, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 yang signifikan pada Rabu, yakni 153 kasus, sehingga total kasus positif covid 19 di DIY menjadi sebanyak 4.828 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, distribusi kasus tertinggi berasal dari Kabupaten Sleman, yakni 65 kasus, disusul Kulonprogo 31 kasus, Kota Yogya 27 kasus, Kabupaten Bantul 18 kasus dan Gunungkidul 12 kasus. "Pertambahan 153 kasus didapat dari pemeriksaan 793 sampel atau 760 orang, atau 20 persen lebih kasus positif," katanya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo