Harga Minyak Mentah Dunia Turun Akibat Sentimen Suku Bunga AS
Jakarta, Beritasatu.com - Harga minyak mentah dunia jatuh pada hari Rabu di AS (8/3/2023) atau Kamis pagi di Asia (9/3/2023), karena kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif akan menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak melebihi penarikan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka Brent turun 0,9%, menjadi US$ 82,55 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 1,3%, menjadi US$ 76,59 per barel.
Baik Brent dan WTI turun lebih dari 3% pada hari Selasa setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan atas data ekonomi yang kuat baru-baru ini.
Dolar yang lebih kuat juga membatasi harga minyak di awal sesi. Komentar Powell telah mendorong dolar AS, yang biasanya diperdagangkan terbalik dengan minyak, mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap sejumlah mata uang.
Pengupahan swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan.
Stok minyak mentah AS bertambah 1,7 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 395.000. Data American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah untuk pertama kalinya setelah kenaikan 10 minggu.
Stok BBM AS turun 1,1 juta barel, menurut laporan dari Administrasi Informasi Energi AS, lebih rendah dari perkiraan 1,8 juta dalam jajak pendapat Reuters, menambah kekhawatiran permintaan.
Barclays menurunkan perkiraan Brent 2023 sebesar $6 menjadi $92 per barel dan untuk WTI sebesar $7 menjadi $87 karena pasokan Rusia yang membanjiri pasar.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini