ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

KPK Ajak Masyarakat Awasi Pengelolaan Migas

Penulis: Ezra Sihite | Editor: FMB
Selasa, 7 Oktober 2014 | 13:58 WIB
 Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) dan Tim Ekonomi Jokowi-JK Arif Budimanta (kiri) dalam diskusi publik di hotel Saripan Pacific
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) dan Tim Ekonomi Jokowi-JK Arif Budimanta (kiri) dalam diskusi publik di hotel Saripan Pacific (Beritasatu.com / ezra sihite)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan upaya pencegahan akan lebih efektif untuk menangani korupsi di bidang minyak dan gas. Selain itu pengelolaan sektor migas dan pertambangan kata dia harus dengan konsep people empowering.

“Menanganinya dengan pencegahan. Korsup (kordinasi supervisi) minerba itu efektif,” kata Busyro Muqoddas dalam diskusi bertajuk “Pemerintahan Terbuka dan Transparansi sektor Sumber Daya Alam” di hotel Saripan Pacific, Jakarta, Selasa (7/10).

Dia mengatakan pendekatan KPK adalah people empowering yaitu mengajak berbagai pihak, pemangku kepentingan dan maasyarakat memahami pengelolaan migas dan pertambangan adalah untuk memajukan dan memakmurkan masyarakat. Dalam pendekatan ini maka Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai Busyro menjadi pihak yang penting karena dengan kebijakan yang baik maka pengelolaan sumber daya alam itu bisa diatur dengan tujuan yang tepat termasuk memberikan keuntungan bagi masyarakat tak hanya kepada pengusaha atau investor.

Dia menambahkan pada tahun 2014, KPK memiliki lima fokus dalam korsup Minerba tersebut yakni pertama, penataan izin usaha pertambangan, kedua pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan minerba. Ketiga, pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan minerba, keempat, pelaksanaan kewajiban pengolahan dan pemurnian hasil tambang minerba dan kelima, pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan atau pengapana hasil tambang.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama Arif Budimanta dari Tim Transisi Ekonomi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mengatakan perlunya supervisi yang ketat dalam sektor migas. Diakuinya yang masih kurang dari sektor migas adalah kurangnya manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat di sekitarnya.

“Menurut kami kalau kita bangun tata kelola yang baik maka harus mulai dari proses yang paling awal apa itu? Penerbitan izin. Jangan sampai kemudian karena semangat affirmative action, yang abal-abal dapat izin,” kata Arif Budimanta.

Dengan tidak rapinya izin pertimbangan maka tata kelolanya pun tidak akan bisa teratur sehingga tak hanya menyulitkan pemerintah namun juga tidak membawa keuntungan bagi masyarakatnya.

Selain izin pertambangan maka yang juga menjadi poin perhatian adalah eksplorasi lalu eksploitasi kemudian penerimaan negara hingga pengelolaan penerimaan negara.

Diskusi tersebut merupakan bagian rangkaian acara diskusi publik dan workshop nasional yang bertema “Transparansi dan Pemberantasan Korupsi Sektor Migas-Pertambangan –Agenda Aksi bagi Pemerintahan Baru” oleh Publish What You Pay (PWYP) Indonesia yang merupakan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraksi.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

NASIONAL
Dibantu TNI, KPK Segera Seret 3 Penyuap Mantan Kabasarnas ke Meja Hijau

Dibantu TNI, KPK Segera Seret 3 Penyuap Mantan Kabasarnas ke Meja Hijau

NASIONAL
KPK Buka Peluang Hadirkan Saudari Bos Wilmar Group di Sidang Rafel Alun

KPK Buka Peluang Hadirkan Saudari Bos Wilmar Group di Sidang Rafel Alun

NASIONAL
KPK Berpeluang Hadirkan Anggota DPR Sudewa di Sidang Kasus Suap Jalur Kereta

KPK Berpeluang Hadirkan Anggota DPR Sudewa di Sidang Kasus Suap Jalur Kereta

NASIONAL
KPK Ungkap Kaitan Artis FTV Kartika Waode dengan Kasus Suap di MA

KPK Ungkap Kaitan Artis FTV Kartika Waode dengan Kasus Suap di MA

NASIONAL
KPK Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mimika

KPK Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mimika

NASIONAL

BERITA TERKINI

Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar

BERSATU KAWAL PEMILU 27 menit yang lalu
1068736

Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo

BERSATU KAWAL PEMILU 33 menit yang lalu
1068734

Jadi Ketum PSI, Kaesang Beri Pesan Menyentuh untuk Jokowi

BERSATU KAWAL PEMILU 44 menit yang lalu
1068733

Satgas BLBI Sita 3 Aset Obligor BLBI Senilai Rp 111,2 Miliar

EKONOMI 46 menit yang lalu
1068731

3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang

NUSANTARA 49 menit yang lalu
1068730

Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1068728

Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

NASIONAL 1 jam yang lalu
1068727

Polda Metro Masih Cari Alamat 2 Wanita Pemeran Film Dewasa Jaksel

MEGAPOLITAN 1 jam yang lalu
1068726

Bahlil: TikTok Izinnya Media Sosial, Bukan untuk Jualan

OTOTEKNO 1 jam yang lalu
1068725

Guru Madrasah di Demak Dibacok Murid Seusai Bagikan Soal Ujian

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1068724
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT