Rajin Konsumsi Buah Cegah Risiko Diabetes pada Anak
Jakarta, Beritasatu.com - Diabetes pada anak dapat dicegah dengan sering mengonsumsi buah-buahan. Setidaknya dalam sehari anak mengonsumsi buah sebanyak 5 kali.
“Kunci supaya anak tidak terkena diabetes adalah tidak boleh gemuk. Tidak boleh obesitas,” tegas dokter spesialis anak, Prof Dr dr Aman B Pulungan SpA(K) FAAP FRCP (Hon).
Bagaimana supaya tidak terjadi obesitas? Prof Aman menyarankan, keluarga selalu menerapkan pola makan sehat. “Terapkan pola makan sehat. Lakukan makan buah 5 kali dalam sehari,” saran Prof Aman.
Buah, kata Prof Aman, mengandung karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. “Karbohidrat kompleks dan seratnya membuat perut menjadi kenyang lebih lama, sehingga anak tak lagi ngemil tepung-tepungan dan minum-minuman manis yang membuat gula darah meningkat dan terjadilah diabetes,” jelas Prof Aman.
Selain makan buah, anak juga harus banyak bergerak. “Jadi, anak harus bergerak terus, termasuk di rumah dan di sekolah. Tidak boleh duduk terus-terusan selama 2 jam,” ujar Prof Aman.
Sebagai informasi, jumlah anak-anak dan remaja penderita DMT2 terus meningkat. Prevalensi DM tipe 2 pada anak mencapai 5-10% dari seluruh populasi anak di Indonesia.
Data Nasional Diabetes Melitus di Indonesia pada 2023 mengungkapkan, total jumlah pasien DM anak dan remaja pada 2023 mencapai 1.645. Sebaran usia pasien DM anak dan remaja adalah 0-4 tahun 19%, 5-9 tahun 31%, 10-14 tahun 46%, dan di atas 14 tahun 3%.
Sementara itu, anak perempuan lebih banyak menderita DM (59,3%) dibandingkan anak laki-laki (40,7%). Jumlah itu telah meningkat. Pada Maret 2021 ada 1.282 pasien, dengan rincian laki-laki 526 (41%) dan perempuan 742 (58%).
Jumlah penderita DM di Indonesia terus meningkat. Data International Diabetes Federation (IDF) 2021 mengungkapkan, jumlah penderita DM di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021 atau naik dari peringkat tujuh ke peringkat lima untuk jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Jumlah ini diprediksi mencapai 28,6 juta penderita pada 2045.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan