Jakarta, Beritatasatu.com- Industri asuransi syariah ditargetkan mencatatkan pertumbuhan premi atau kontribusi sebesar 10%-15% pada tahun 2023. Sejumlah tantangan mulai potensi resesi, kemampuan daya beli masyarakat, hingga pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi tantangan bisnis asuransi syariah ke depan.
Ketua Bidang Riset dan Inovasi Produk Asuransi Umum Syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Pristiwanto Bani, pertumbuhan kontribusi asuransi syariah sejak 2015-2022 di kisaran 18%. Artinya, dalam kondisi pandemi pun kontribusi dan aset dari perusahaan asuransi syariah tetap tumbuh baik.
"Namun kemungkinan karena kemarin itu yang namanya klaim dan pencairan sempat turun. AASI masih optimismis pertumbuhan kita (2023) masih 10%-15% dalam hal kontribusi, dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2015-2022," ungkap Prastiwanto, baru-baru ini.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kontribusi bruto asuransi syariah mencapai Rp 19,95 triliun atau tumbuh 18,13% secara year on year (yoy) sampai kuartal III 2022. Nilai itu dicatatkan oleh lini asuransi jiwa syariah, asuransi umum syariah, dan reasuransi syariah.
Pada saat sama, total aset mencapai naik 3,00% menjadi Rp 44,99 triliun. Dengan aset investasi sebesar Rp 36,90 triliun atau tumbuh 5,28%, berikut hasil investasi sebesar Rp 936 miliar, meningkat signifikan dari peroleh sebelumnya Rp 13 miliar.
Adapun klaim dibayarkan mencapai Rp 14,40 triliun atau turun tipis 1,58%. Dengan demikian, penetrasi asuransi syariah tercatat masih berada di level 0,14%, termasuk densitas sebesar Rp 96.127.
Di sisi lain, Prastiwanto menerangkan, dari 2018 sampai dengan 2022, perusahaan asuransi syariah masih didominasi UUS. Dari 60 perusahan per Agustus 2022, perusahaan full pledge asuransi syariah hanya sebanyak 15 entitas dan sisanya sebanyak 45 entitas merupakan UUS. "Tantangan kita di asuransi syariah adalah melakukan spin off di tahun 2024. Menurut Undang-Undang (UU) mengharuskan spin off. Di sini AASI tetap komitmen kalau bisa semua bisa berubah menjadi syariah," ujar dia.
Baca selanjutnya
Untuk itu, dia menilai, pemerintah perlu mempermudah proses spin off dari ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily