ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Diumumkan Besok, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2023 Diproyeksikan 4,9 Persen

Penulis: Arnoldus Kristianus | Editor: HE
Kamis, 4 Mei 2023 | 13:29 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur (Investor Daily / DAVID GITA ROZA)

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (5/5/2023) besok akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2023. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memperkirakan ekonomi pada Kuartal I 2023 akan tumbuh 4,92%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2023 berada di kisaran 4,9% sampai 5%.

Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEB UI Jahen F. Rezki menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2023 didorong oleh aktivitas domestik yang kuat, terutama karena ada momen Ramadan dan Idulfitri.

"Kita mendapatkan pengaruh positif dari adanya bulan Ramadan dan Idulfitri karena berdasarkan historical pattern momentum tersebut biasanya akan membantu perekonomian kita," kata Jahen dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

ADVERTISEMENT

Jahen mengatakan kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2023 adalah sektor manufaktur. 

"Ini menjadi salah satu hal yang harus dipertahankan. Karena ketika ekonomi ingin tumbuh, aalah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi katalis utama adalah sektor manufaktur," kata Jahen.

Sementara itu, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi sebesar 4,48% pada kuartal IV-2022. Pertumbuhan kredit juga terus melaju hingga 11,52% pada Kuartal IV-2022.

Jahen menuturkan indikator tersebut menunjukan masyarakat sudah melakukan ekspansi kredit, sebab ada ekspektasi positif terhadap perekonomian. Hal ini berdampak pada kenaikan produksi di perusahaan, sehingga pelaku usaha meningkatkan kredit.

"Ketika perusahaan berani meningkatkan kredit, berarti mereka juga mencoba untuk meningkatkan capital accumulation atau investment accumulation," tuturnya.

Jehan menambahkan, kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik juga tercermin dari berlanjutnya realisasi foreign direct investment (FDI) yang lebih tinggi di Kuartal I 2023. Namun, harga komoditas yang lebih rendah menurunkan surplus neraca perdagangan di Kuartal I 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Dari sisi perdagangan, kami menemukan harga-harga yang mengalami perlambatan, harga-harga komoditas mulai mengalami normalisasi. Ini tentunya akan berdampak ke kegiatan perdagangan," pungkas Jahen.



Bagikan

BERITA TERKAIT

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Melambat ke 2,8%

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Melambat ke 2,8%

EKONOMI
LPEM UI Proyeksikan BI Akan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6%

LPEM UI Proyeksikan BI Akan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6%

EKONOMI
BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2023 Sebesar 5 Persen

BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2023 Sebesar 5 Persen

EKONOMI
Ekonomi Global Masih Bergejolak, BI Proyeksikan Inflasi 2024 Capai 3,2 Persen

Ekonomi Global Masih Bergejolak, BI Proyeksikan Inflasi 2024 Capai 3,2 Persen

EKONOMI
Atasi Pengangguran, Anies Janji Genjot Investasi di Sektor yang Serap Banyak Tenaga Kerja

Atasi Pengangguran, Anies Janji Genjot Investasi di Sektor yang Serap Banyak Tenaga Kerja

EKONOMI
BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,08, Tertinggi di Sumatera

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,08, Tertinggi di Sumatera

NUSANTARA

BERITA TERKINI

Soal Pemanggilan Wamenkumham, KPK: Tunggu Minggu Ini

Soal Pemanggilan Wamenkumham, KPK: Tunggu Minggu Ini

HUKUM & HANKAM 11 menit yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT