Tokyo, Beritasatu.com- Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) merevisi prakiraan inflasi pada Selasa (18/1/2022) dan menyesuaikan pandangannya tentang risiko harga. Di saat yang sama, BoJ tidak melakukan perubahan pada kebijakan pelonggaran moneter terkait ketidakpastian pandemi.
Ketika harga-harga naik dengan cepat di negara lain, inflasi Jepang tetap rendah dan masih jauh di bawah target 2% yang lama dipertahankan. Banyak pihak menilai perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Dalam laporan triwulanan indeks harga dan ekonomi, bank sentral mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi 1,1% untuk tahun fiskal hingga Maret 2023. Angka ini naik dari perkiraan 0,9% hingga Maret 2022.
BoJ juga merevisi perkiraan inflasi untuk tahun fiskal hingga Maret 2024 menjadi 1,1% dari sebelumnya 1,0%, membuat proyeksi untuk tahun ini relatif tidak berubah. "Tingkat proyeksi kenaikan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI ) untuk tahun fiskal 2022 agak lebih tinggi, terutama mencerminkan kenaikan harga komoditas dan meneruskan kenaikan itu ke harga konsumen," kata pernyataan resmi bank sentral, Senin (17/1/2022).
Pihaknya menyatakan risiko terhadap harga-harga secara umum masih seimbang. Namun, penyesuaian penilaian risiko yang pernah dilakukan sekarang dinilai condong ke bawah. Ini yang membuat bank sentral menurunkan proyeksinya.
BoJ merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal saat ini menjadi 2,8% dari sebelumnya 3,4%.
Bank sentral juga tersebut merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun fiskal 2023 menjadi 3,8% dari sebelumnya 2,9%. Kenaikan ini didasarkan pada pertimbangan dorongan paket stimulus ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah Jepang. "Risiko terhadap aktivitas ekonomi cenderung ke bawah untuk sementara waktu, terutama karena dampak Covid-19," tambahnya.
Pihaknya mempertahankan target inflasi 2%, meskipun belum mencapai level ini dalam waktu yang lama, terlepas dari upaya bertahun-tahun dan dengan lonjakan harga-harga secara global.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: AFP