Jakarta, Beritasatu.com - Kehadiran Kapolri Jenderal Idham Azis dalam fit and proper test Komjen Listyo Sigit Prabowo di gedung DPR Rabu (20/1/2021) menjadi warna baru.
Ini adalah kejadian yang tidak biasa sebab dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya tak ada Kapolri yang sampai harus “mengantar” calon Kapolri yang akan dites di DPR.
Menurut Idham alasan kehadirannya itu untuk membuktikan internal Polri solid terkait dengan proses pergantian pucuk pimpinan di lembaga korps baju cokelat tersebut.
"Rekan-rekan bisa melihat nanti di atas perwakilan angkatan yang merupakan senior Pak Komjen Sigit juga ikut mendampingi. Saya juga (di sini) didampingi sama senior saya dan adik-adik saya," kata Idham di Gedung DPR RI.
Idham menyebut anggota Korps Bhayangkara mempunyai kewajiban untuk mengantar dan mengawal Sigit hingga nantinya resmi dilantik sebagai Kapolri selanjutnya.
"Sampai nanti pelantikan beliau oleh Bapak Presiden sehinga beliau menjadi Kapolri yang ke-25," tambah Idham.
Oleh sebab itu Idham juga meminta dukungan kepada seluruh elemen masyarakat agar proses uji kelayakan dan kepatutan Sigit dapat berjalan dengan lancar.
Seperti diberitakan Sigit adalah Komjen paling yunior karena dia lulusan Akpol 1991 sementara Kapolri Idham Azis—yang ia gantikan—adalah lulusan Akpol 1988A.
Artinya Sigit “melompati” tiga angkatan lainnya yakni 88B, 89, dan 90. Sigit punya masa kerja aktif yang panjang karena ia baru akan pensiun pada 1 Juni 2027 atau masih punya masa kerja 6,5 tahun—sementara jabatan Kapolri biasanya 2-3 tahun.
Sigit saat iini baru menginjak usai 51 tahun dan pada Mei 2021 ini ia akan memasuki usai 52 tahun. Catatan ini menjadikan Sigit sebagai calon Kapolri yang paling muda.
Sumber: BeritaSatu.com