Siswa SD di Way Kanan Lampung Bertaruh Nyawa Melewati Jembatan Gantung yang Nyaris Putus ke Sekolah
Way Kanan, Beritasatu.com - Siswa Sekolah Dasar (SD) Kampung Tiyuh Balak 2, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan, Lampung harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai Way Besai untuk dapat ke sekolah. Siswa harus bergelantungan pada tali pada jembatan gantung untuk sampai ke sekolah.
2 orang siswa harus bergelantungan di jembatan gantung dari sling yang rusak ini viral di media sosial. Mereka terpaksa harus bergelantungan dengan berpegangan pada tali jembatan gantung yang rusak, sementara arus sungai yang mereka lintasi sedang deras.
Mereka nekad dan terpaksa harus menyeberangi sungai Way Besai dengan menggunakan jembatan gantung rusak agar dapat sampai ke sekolah mereka. Jembatan gantung ini merupakan akses utama siswa menuju sekolah bagi siswa SD Kampung Tiyuh Balak, Kecamatan Gunung Labuhan, Way Kanan.
Jembatan gantung dengan panjang 30 meter ini rusak dan nyaris putus usai diterjang banjir bandang yang menyebabkan meluapnya aliran Sungai Way Besai pada 10 Maret 2023 lalu.
Kepala Kampung Tiyuh Balak 2 Awaludin mengatakan, jembatan gantung ini dibangun pertama kali tahun 1982 dan baru diperbaiki satu kali pada tahun 2012. "Siswa SD yang bergelantungan di Jembatan gantung tersebut bersekolah di SD 2 Setia Negara, Kecamatan Baradatu, Way Kanan yang merupakan SD di Kecamatan berbeda” kata Kepala Awaludin, Kamis (22/3/2023).
Awaludin menuturkan, pihaknya dengan swadaya warga sudah sering melakukan perbaikan jembatan gantung tersebut usai rusak di dihantam banjir bandang.
"Kami berharap ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Way Kanan untuk melakukan perbaikan jembatan gantung tersebut secara permanen, karena jembatan gantung tersebut merupakan akses utama bagi warga ke perkebunan," harap Awaludin.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini