Pendiri FTX Bersedia Diekstradisi ke AS
Bahama, Beritasatu.com - Pendiri dan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried tidak akan lagi menentang ekstradisi ke AS, demikian menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNBC. Beberapa hari sebelumnya, Bankman-Fried mendekam di penjara Bahama sambil menunggu sidang.
Mantan miliarder kripto itu akan muncul di pengadilan Bahama, Senin (19/12/2022), untuk secara resmi melepaskan hak ekstradisinya, membuka jalan bagi otoritas federal AS untuk mengamankan kepulangannya.
Ekstradisi antara Bahama dan AS dikodifikasikan oleh perjanjian tahun 1991. Dalam praktiknya, proses ini memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk diselesaikan karena terdakwa memiliki banyak kesempatan untuk mengajukan banding. Tim hukum Bankman-Fried awalnya mengatakan bahwa mereka berencana melawan ekstradisi.
Lulusan MIT berusia 30 tahun itu awalnya dijadwalkan untuk sidang berikutnya pada Februari 2023.
Perwakilan Bankman-Fried menolak berkomentar.
Bankman-Fried didakwa di pengadilan federal New York pada hari Senin, atas tuduhan penggelapan uang, penipuan sekuritas, konspirasi, dan pencucian uang. Jika dihukum, dia bisa menghadapi sisa hidupnya di penjara. Mantan CEO FTX itu juga menghadapi dakwaan bersamaan dari Securities and Exchange Commission (OJK-nya AS) dan Commodity Futures Trading Commission atas tuduhan penipuan pelanggan FTX miliaran dolar sejak 2019, tahun di mana FTX didirikan.
Di pusat pusaran kejattuhan FTX adalah Alameda Research, dana lindung nilai kripto yang menurut regulator federal menggunakan uang nasabah FTX untuk perdagangan yang kemudian rugi miliaran dolar.
Runtuhnya FTX dipicu ketika CoinDesk mengungkapkan posisi yang sangat terkonsentrasi dalam koin FTT yang diterbitkan sendiri, yang digunakan oleh Alameda Research, sebagai jaminan untuk miliaran pinjaman crypto. Binance, bursa saingan, mengumumkan akan menjual sahamnya di FTT, mendorong penarikan dana secara besar-besaran. Perusahaan membekukan aset dan menyatakan bangkrut beberapa hari kemudian. Tuduhan dari SEC dan CFTC menunjukkan bahwa FTX telah mencampurkan dana pelanggan dengan dana lindung nilai crypto Alameda Research, dan miliaran simpanan pelanggan telah hilang sejauh ini.
Sumber: CNBC.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Harga Bawang Merah Lokal Terjun Bebas, Petani Merugi
DPR Akan Pertemukan Sri Mulyani dan Mahfud MD Bahas Data PPATK, Kapan?
Warga Binaan Lapas Blitar Rutin Tadarus Selama Ramadan
Ini Alasan Ahmad Dhani Larang Once Nyanyikan Lagu Dewa 19
Didorong Pendapatan, Laba Sawit Sumbermas Naik ke Rp 1,8 T
Emiten Pabrik Terigu Cerestar Balikkan Rugi Jadi Untung
Sri Mulyani: UMKM Bisa Ciptakan 97% Lapangan Kerja di ASEAN
Pakai Ponsel Saat Mengemudi, Erling Haaland Diperiksa Polisi
