Jakarta, Beritasatu.com– Performa PT XL Axiata Tbk (EXCL) tampak kedodoran pada periode Januari-September 2022. Ini tercermin dari raihan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot 3,4% menjadi Rp 981,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,016 triliun.
Catatan laba bersih tersebut sekilas menunjukkan anomali jika dikaitkan dengan pendapatan perseroan yang mengalami pertumbuhan 9,06% menjadi Rp 21,5 triliun daripada kuartal III tahun lalu sebesar Rp19,8 triliun.
Usut punya usut, merosotnya laba bersih emiten bersandi EXCL ini lantaran pendapatan dari segmen percakapan dan SMS ambles 23% dari Rp 1,03 triliun menjadi Rp 792 miliar. Belum lagi, sejumlah beban yang membengkak.
Dari laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit, Senin (7/11/2022), sebagian besar pembengkakan beban di antaranya disumbang beban interkoneksi dan beban langsung, beban penjualan dan pemasaran, serta beban gaji dan kesejahteraan karyawan yang secara simultan mengalami peningkatan. Alhasil, dari semula beban hanya Rp 16,8 triliun naik 10,3% menjadi Rp 18,5 triliun.
Beberapa segmen yang menggerakkan lonjakan beban itu, terbesar bersumber dari beban interkoneksi dan beban langsung lainnya yang pada kuartal III 2022 terbang 95,6% menjadi Rp 2,01 triliun daripada sebelumnya Rp 1,03 triliun. Membengkaknya beban interkoneksi ini diakibatkan oleh kewajiban pelayanan universal dan biaya hak pengelolaan jasa telekomunikasi yang naik dari Rp 346 miliar menjadi Rp 371 miliar.
Selain itu, pembengkakan beban juga dikontribusikan dari pembelian perangkat bundling sebanyak Rp 447 miliar. Pengeluaran ini terbilang jumbo dari biasanya yang hanya Rp 38 miliar. Begitu pula dengan pos lain-lain yang melambung menjadi Rp 687 miliar dari sebelumnya Rp 68 miliar.
Diperberat lagi, dengan meningkatnya beban biaya keuangan terutama pada pos bunga atas pinjaman dan liabilitas sewa yang naik tipis sebesar 6,3% menjadi Rp 1,8 triliun dibandingkan periode sembilan bulan 2021 sebesar Rp 1,7 triliun.
Di tengah tekanan beban yang kian berat itu, tumbuhnya pendapatan perseroan pada kuartal III 2022 selayaknya patut diapresiasi. Bagaimana tidak, pos pendapatan dan layanan digital perseroan mengalami peningkatan signifikan sebesar 8,9% dari sebelumnya Rp 18,0 triliun menjadi Rp 19,7 triliun.
Kemudian jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lain-lainnya juga melesat 47,9% menjadi Rp 1,0 triliun dibandingkan periode Januari-September 2021 sebesar Rp 680 miliar. Harumnya kinerja pendapatan perseroan tidak lepas dari kualitas internet XL yang relatif cepat dan stabil.
Baca selanjutnya
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini, mengatakan bahwa sejak ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily