ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Menko Polhukam: Pemuka Agama Boleh Ceramah Politik, Asal Bukan Politik Praktis

Penulis: CAH
Selasa, 21 Maret 2023 | 14:56 WIB
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi pembicara dalam acara simposium nasional bertajuk “Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama” yang diselenggarakan oleh Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi pembicara dalam acara simposium nasional bertajuk “Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama” yang diselenggarakan oleh Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023). (B Universe Photo / Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengingatkan soal pentingnya mengedepankan politik inspiratif ketimbang politik praktis dalam beragama. Terlebih politik inspiratif boleh disampaikan dalam rumah ibadah hingga tempat menempa pendidikan.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Simposium Nasional bertajuk "Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama" di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Awalnya Mahfud menyampaikan, bahwa semua pihak diperbolehkan menggunakan rumah ibadah untuk kegiatan politik. Karena memang, tempat kegiatan politik dan lahirnya ide-ide politik itu dari agama.

ADVERTISEMENT

Namun ia mengingatkan bahwa politik itu terdapat dua tingkatan yakni yang pertama politik inspiratif. Politik bicara soal keadilan hingga demokrasi boleh disampaikan di rumah-rumah ibadah.

"Tetapi politik itu ada dua tingkat, satu politik inspiratif atau politik ideologis, itu tadi politik inspiratif itu kalimatun sawa itu tadi. Keadilan, keluhuran, kejujuran, demokrasi, itu boleh kampanye di rumah agama. Karena itu setiap hari yang dikatakan oleh para mubaligh di masjid, di pesantren. 'Hei, kamu harus hadir, itu kan politik'. 'Hei itu mencuri tanah rakyat', bicara di masjid, boleh," ujar Mahfud.

Mahfud pun mengingatkan yang tak boleh disampaikan di rumah ibadah hingga tempat menimba ilmu pendidikan yakni politik praktis. Pasalnya politik praktis jika disampaikan bisa menimbulkan perpecahan.

"Apa? 'hei kamu milih ini ya jangan milih ini. Ini jahat nih, ini bagus'. Nah nggak boleh. 'Milih partai ini, jangan pilih partai ini, pilih calon yang ini jangan pilih yang itu', itu nggak boleh, akan menimbulkan perpecahan," ungkap dia.

Mahfud menyebut, politik inspiratif yang masuk dalam kalimatun sawa tersebut merupakan tingkat paling tinggi dalam berpolitik. Menurutnya, hal itu penting untuk memberikan pendidikan kewarganegaraan.

"Ideologi, Pancasila itu ya harus diajarkan, di masjid iya, tetapi jangan praktis. Praktis itu atau low politics itu sudah menyangkut pilihan-pilihan dari berbagai gerakan," tuturnya.

Untuk itu, ia pun menegaskan kembali jika perbedaan pilihan politik praktis itu jangan dibawa ke masjid, jangan dibawa ke pesantren, jangan dibawa ke sekolah dan kampus.

"Kalau soal perbedaan pilihan politik, itu yang akan menimbulkan kekacauan. Tapi kalo Politik inspiratif tadi, mari kita bangun negara sebaik-baiknya dan bisa melahirkan pemimpin yang baik, itu memang tugas masjid. Tapi jangan pilih pemimpin yang baik, pemimpin yang baik itu (misalnya) Mahfud, itu nggak boleh. Tapi kalau pemimpin yang baik, jangan nyebut orang, itu tugas masjid. Karena apa? itu politik inspiratif," tambah dia.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Keluarga Korban dan Bali Towerindo Capai Kesepahaman

Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Keluarga Korban dan Bali Towerindo Capai Kesepahaman

MEGAPOLITAN
Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Mediasi Digelar di Kantor Kemenko Polhukam

Mahasiswa Terjerat Kabel Optik, Mediasi Digelar di Kantor Kemenko Polhukam

MEGAPOLITAN
Mahfud MD Akui Bertemu Megawati, Bahas Cawapres Ganjar?

Mahfud MD Akui Bertemu Megawati, Bahas Cawapres Ganjar?

BERSATU KAWAL PEMILU
Mahfud MD Yakin Cak Imin Tak Jadi Tersangka Kasus Korupsi Kemenaker

Mahfud MD Yakin Cak Imin Tak Jadi Tersangka Kasus Korupsi Kemenaker

NASIONAL
Mahfud Janji Turun Tangan jika Aparat Kesulitan Usut Kasus Menteri Pertanian SYL

Mahfud Janji Turun Tangan jika Aparat Kesulitan Usut Kasus Menteri Pertanian SYL

NASIONAL
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

NASIONAL

BERITA TERKINI

Enggan Berpacaran, Natasha Wilona Masih Prioritaskan Karier

LIFESTYLE 13 menit yang lalu
1070020

Seri Google Pixel 8 dan Pixel Watch 2 Meluncur 4 Oktober, Intip Bocorannya

OTOTEKNO 16 menit yang lalu
1070019

Nasdem: Mentan SYL Tiba di Indonesia 5 Oktober, Langsung Hadap Surya Paloh

NASIONAL 19 menit yang lalu
1070018

Virgoun Punya Pacar Baru, Begini Respons Inara Rusli

LIFESTYLE 21 menit yang lalu
1070017

MGPA: Persiapan Ajang MotoGP Mandalika Hampir 100 Persen

SPORT 23 menit yang lalu
1070016

Isu Reshuffle Kabinet, PPP Tak Masalah Demokrat Dapat Jatah Menteri

NASIONAL 31 menit yang lalu
1070015

Anggota PSI Naik 13.267, Kaesang: Terima Kasih, Mari Berjuang Bersama

BERSATU KAWAL PEMILU 41 menit yang lalu
1070014

IMI: Sirkuit Mandalika untuk MotoGP, Jadi Kehormatan Indonesia

SPORT 1 jam yang lalu
1070013

Pertemuan Mega-Kaesang, Sekjen PDIP Terima Surat dari PSI

NASIONAL 1 jam yang lalu
1070012

PSI Masih Cari Waktu Kaesang Bertemu dengan Ketum PDIP Megawati

NASIONAL 1 jam yang lalu
1070011
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT