Ganjar dan Hasto Kompak Tepis Rumor Keretakan Internal PDIP
Minggu, 4 Juni 2023 | 17:18 WIB

Jakarta, beritasatu.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo membantah rumor yang ditulis media asing yang menyebut adanya keretakan di internal PDIP khususnya hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo yang juga kader PDIP.
Seperti diketahui, Surat kabar terkemuka Singapura The Straits Times menerbitkan berita mengenai memburuknya hubungan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Berita tersebut terbit di The Straits Times edisi Kamis (1/6/2023) sore.
Diberitakan penyebab keretakan hubungan Jokowi dan Megawati adalah deklarasi pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan pada 21 April 2023.
Ganjar menegaskan tidak ada keretakan maupun perbedaan pendapat mengenai pencalonannya oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Tidak (tidak ada keretakan-red). Kita kompak, kita solid, bahkan makin solid," tegas Ganjar menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Konsolidasi Akbar Pemenangan Pemilu 2024 yang digelar DPD PDIP DKI Jakarta di Hall Basket Senayan, Minggu (4/6/2023).
Menurut Ganjar, apa yang terjadi saat ini justru kader di bawah mulai dari ranting hingga anak ranting mulai bergerak dan merapatkan barisan demi memenangkan dirinya menjadi Presiden 2024 dan PDIP. Menang spektakuler menjadi target yakni hattrick Pilpres dan Pemilu Legislatif.
Bahkan dukungan terus mengalir, baik dari relawan dan partai politik dalam waktu dekat.
"Saya baru 44 hari disampaikan (dideklarasikan) Ibu Mega sehingga sekarang masih berproses dan makin solid, Insya Allah ada beberapa partai lagi bergabung," ucap alumnus Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia itu.
Senada dengan Ganjar, di kesempatan yang sama, Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP menyebut pemberitaan yang ditulis salah satu media Singapura itu menyadur dari narasumber yang tidak mau disebut namanya. Ia beranggapan narasumber tersebut memiliki kepentingan politik tertentu.
"Kalau media itu kan berdasarkan narsum, tetapi kan narsumnya ini kan tidak disebut namanya, sehingga punya suatu kepentingan politik tertentu. Pasti itu dari orang per orang yang memang punya kepentingan politik tersendiri," jelasnya.
Hasto menambahkan hubungan Jokowi dan Megawati seperti layaknya ibu dan anak.
"Tapi didalam praktek hubungannya sangat baik bahkan presiden Jokowi mengatakan hubungan saya dengan Bu Mega seperti seorang ibu dan anak, Mas Gibran dan Mas Bobby juga nyaman dengan PDI Perjuangan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Survei Indikator Politik Indonesia: Unggul 26 Persen, PDIP Jadi Parpol Tertinggi Pilihan Masyarakat
Tiket Murah Kereta di 3 Jurusan Ini Paling Diburu Pengunjung KAI Expo 2023
Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas Ganjar Pranowo Masih Teratas
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Duka Keluarga Korban Takkan Pernah Hilang
Inflasi Zona Euro September Turun Jadi 4,3 Persen,Pemicunya Harga Makanan dan Alkohol
Diskusi Ketahanan Pangan di Rakernas IV PDIP, Aprindo Dorong Sensus Ekonomi Klaster UMKM
Meringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Pesan Menag Yaqut untuk Umat Muslim
1
MA Perintahkan KPU Cabut Aturan yang Longgarkan Mantan Koruptor Jadi Caleg
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin