Pengakuan Korban TPPO Indramayu: Pergi Alasan Faktor Ekonomi, Pulang Biaya Sendiri

Indramayu, Beritasatu.com - Daenah (32) salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, harus mengeluarkan biaya sendiri untuk bisa pulang kembali ke kampung halamannya.
Keputusan menjadi PMI di negara Timur Tengah, harus ia pilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Kemarin berangkat keinginan sendiri, karena kebutuhan ekonomi, berangkat ke Uni Emirat Arab bulan Januari 2022, pulang ke Indonesia Juni 2022, sudah empat ganti majikan," ungkap Daenah, saat ditemui di rumahnya, Jumat (9/6/2023).
Daenah menceritakan, bekerja di Uni Emirat Arab, tidak sesuai dengan perjanjian awal yang ditawarkan oleh pihak sponsor.
"Di sana itu ga sesuai pekerjaannya, waktunya terlalu diforsir. Awal perjanjian digaji 1200 Dirham (sekitar Rp 4,8 juta), tapi yang dikasih cuman 900 Dirham (sekitar Rp 3,6 juta) per bulan," ujarnya.
Daenah harus rela bekerja selama 18 jam dalam sehari. Jam kerjanya pun full dari jam lima pagi sampai jam 11 malam. Tak hanya itu, ia kerap dimarahi oleh majikannya.
"Kalau kekerasan dari majikan ga ada, cuma ya itu cuma masalah jam kerjanya di forsir, sama marah-marah, yang dikerjain selalu salah, kaya lap meja, ini masih kotor, sering disentak-sentak," tuturnya.
Bahkan, Daenah sempat mengalami kecelakaan saat bekerja, hingga tangan kirinya mengalami patah permanen akibat jatuh. Ia mengaku trauma. Adanya ketidak nyamanan dan tekanan dari majikan, membuat Daenah tidak betah bekerja. Ia bahkan rela mengeluarkan biaya sendiri untuk pulang ke Indonesia.
"Saya pulang pakai biaya sendiri dari suami, ditransfer langsung ke pihak KBRI. Dari pihak sponsornya gak ada tanggung jawab," jelasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Polisi Amankan Pisau dan Sandal di TKP Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim
Bermodal Puluhan Juta Followers, Raffi Ahmad Akan Sosialisasi Pencegahan Korupsi
Terpasang Semrawut, Kabel Sepanjang 6 Kilometer Dipotong Pemkot Depok
3
Sah, Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri