Ganjar Pranowo Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng

Jakarta, Beritasatu.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menerapkan ekonomi sirkular untuk membangun Jateng. Ekonomi sirkular merupakan konsep yang memungkinkan sumber daya dipakai selama mungkin dan diregenerasi.
Ganjar menggunakan potensi sumber daya panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Melalui pemanfaatannya, Ganjar mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.
Sebenarnya, ujar Ganjar, ekonomi sirkular merupakan tren yang sering dipakai masyarakat dalam menjaring usaha. Misalnya pengolahan kulit buah, ampas tahu, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual.
“Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan dia ingin menyelesaikan, itu berdasarkan sumber atau resorces yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolahnya kembali,” kata Ganjar seusai menghadiri sumpah jabatan Ketua DPRD di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Senin (5/6/2023).
Berangkat dari hal itu, Ganjar menyebut berbagai dinas di Provinsi Jateng berupaya melakukan hal serupa terhadap banyak sumber daya yang ada untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Ternyata praktik-praktik baik (ekonomi sirkular) itu ada dan kami mencoba mendampingi,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga terinspirasi dari anak-anak muda dan generasi z yang kerap kreatif menerapkan ekonomi sirkular dalam bentuk usaha produk yang menggunakan bahan bekas, seperti handcraft, lukisan, pakaian, dan lain sebagainya.
“Ternyata kan generasi-generasi muda sekarang itu sangat berorientasi pada isu lingkungan, bagaimana kemudian dunia itu lebih baik dan lebih nyaman. Maka semua yang hari ini mengganggu, contoh saja sampah, mereka mencoba untuk mengolah,” katanya.
Dengan kreativitas itu, kata Ganjar, pemerintah juga bisa menerapkannya untuk memajukan ekonomi rakyat. Sebab itulah Pemprov Jateng menerapkan konsep ekonomi sirkular hingga mendapat penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik dari Bappenas sebanyak tiga kali, yakni tahun 2019, 2020, dan 2023
BERITA TERKAIT

Megawati dan Jokowi Sudah Bahas Cawapres Ganjar, Tunggu Momentum Tepat Diumumkan
BERSATU KAWAL PEMILUBERITA TERKINI
Asian Games 2022: Meski Kalah, Perjuangan Timnas Voli Indonesia Patut Diapresiasi
Orang Tua Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Dipaksa Minta Maaf oleh Pejabat
Ditjen Hubdat Gelar Penganugerahan Wahana Adhigana dan Abdi Yasa Tingkat Nasional
Megawati dan Jokowi Sudah Bahas Cawapres Ganjar, Tunggu Momentum Tepat Diumumkan
1
PSI Butuh Kaesang dan Jokowi untuk Dongkrak Elektabilitas
3
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri