Ini Pentingnya Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Korban Gempa Cianjur
Jakarta, Beritasatu.com - Gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 tidak hanya menghancurkan bangunan saja, melainkan mental anak-anak maupun dewasa pun ikut terguncang.
Dijelaskan oleh Esti, selaku salah satu pengajar di SMPN 5 Cianjur mengatakan, gangguan psikologis anak-anak yang menjadi korban gempa itu beragam dan luar biasa dampaknya kepada kehidupan mereka sehari-hari. Dengan dukungan psikososial diharapkan mampu menyalurkan rasa stres mereka akibat bencana tersebut.
"Jadi dukungan ini adalah bentuk perhatian kepada mereka bagaimana mengekspresikan diri tidak stres pasca bencana kemarin. Bagaimana mereka bisa menyalurkan beban ke hal positif," kata dia saat ditemui Beritasatu.com di SMPN 5 Cianjur, Jawa Barat.
"Ada anak yang hobi menggambar anime, dia salurkan kesana. Jadi mereka ini menjadi lebih variatif dalam menyalurkan rasa stres tersebut," tambah Esti.
Bahkan menurutnya, dunia pendidikan harus terus berjalan sekalipun kondisi tidak memungkinkan. Seperti setelah bencana gempa terjadi.
"Kami sebagai guru juga disini akan selalu hadir untuk mereka. Kami berkeliling ke pengungsian, membantu kesulitan mereka dalam pendidikan. Sekolah tetap berjalan sekalipun dengan keterbatasan," tambah dia.
Sementara itu, ditambahkan oleh Imelda Usnadibrata selaku Head of Education Save the Children Indonesia mengatakan bahwa dukungan psikososial ini diharapkan anak-anak korban bencana tidak mendapatkan pelecehan atau bullying di kemudian hari.
"Tujuan psikososial ini adalah membentuk rasa toleransi, atau budi pekerti yang ditanamkan sejak dini. Agar generasi penerus bisa menyalurkan emosinya dengan baik. Dukungan ini juga berlaku untuk semua guru, tidak hanya BK saja," tambah Imelda.
Salah satu bentuk dukungan psikososial ini juga membantu anak-anak agar mampu mengekspresikan perasaannya setiap hari.
"Dari sisi psikologi, kita bisa melihat hari ini bagaimana kondisi mereka. Bagaimana cita-cita mereka sekalipun keadaan berubah. Kami ingin memastikan mereka tetap termotivasi semangatnya untuk terus bertahan," beber Imelda.
"Kami juga sediakan edugames, namun masih menunggu tenda darurat ini diratakan agar bisa dimainkan bersama nantinya," sambung Imelda.
Sebelumnya, Procter & Gamble (P&G) kembali mewujudkan kelanjutan komitmennya dalam mendukung masyarakat Indonesia, khususnya di masa krisis. Kali ini, P&G memberikan bantuan kepada anak-anak dan guru yang terdampak gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6 Skala Richter yang terjadi pada 21 November 2022 lalu.
Adapun bentuk bantuan P&G berupa program dukungan psikososial, Pendidikan dalam Situasi Darurat dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk guru dan anak-anak di 15 sekolah binaan program “We See Equal” P&G Indonesia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Melalui semangat program ini, P&G dan Save The Children berharap agar masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya kondisi psikososial anak-anak selama masa krisis yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh, serta kembali mengajak masyarakat luas untuk terus menyalurkan dukungan bagi masyarakat Cianjur yang masih berada dalam masa transisi darurat.
Dijelaskan oleh Ovidia Nomia selaku Director of Communications P&G Indonesia mengatakan bahwa biar bagaimanapun, pendidikan tetap menjadi hal yang diprioritaskan pasca bencana.
"Sekolah tetap jalan dalam keadaan apapun. Jadi mereka didorong secara psikis untuk menempuh pendidikan secara nyaman sekalipun berada di tenda darurat. Ini menjadi fokus dan tujuan dari dukungan psikososial tersebut untuk anak-anak yang menjadi korban bencana," tutupnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan