Penguatan Dolar dan Fed Hawkish Picu Pelemahan Harga Emas
Chicago, Beritasatu.com- Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (18/11/2022), tertekan penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dipicu komentar hawkish pejabat Federal Reserve (Fed) yang mendorong prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kontrak harga emas paling aktif pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, jatuh US$ 8,6 (0,49%) menjadi US$ 1.754,40 per ons, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi US$ 1.769,9 dan terendah di US$ 1.750,5. Untuk minggu ini kontrak paling aktif mencatat kerugian 0,9% setelah naik lebih dari 5% minggu lalu.
Sementara harga emas berjangka turun US$ 12,8 (0,72%) menjadi US$ 1.763 pada Kamis (17/11/2022). Setelah menyusut US$ 1 (0,06%) menjadi US$ 1.775,8 pada Rabu (16/11/2022), turun tipis US$ 0,10 (0,01%) menjadi US$ 1.776,80 pada Selasa (15/11/2022).
Dolar AS menguat Jumat (18/11/2022) karena pelaku pasar bertaruh pada kenaikan suku bunga lebih lanjut Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata utama lainnya, naik 0,22% menjadi 106,93.
Keuntungan awal pekan ini dengan cepat terpotong penguatan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah, setelah banyak pembicara Fed menyatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga pada kecepatan lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang.
Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan pada Kamis (17/11/2022) bahwa suku bunga acuan kebijakan Fed mungkin perlu naik lebih jauh dari yang diantisipasi investor, menyatakan perlu naik sejauh 7%, yang menakuti pasar saham dan obligasi. Dia mengatakan bahwa minimal, suku bunga kebijakan Fed harus mencapai 5%.
Komentarnya muncul setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan minggu ini, menunjukkan bahwa inflasi kemungkinan akan tetap membandel dalam waktu dekat.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan Jumat (18/11/2022) bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 5,9% pada Oktober dari September ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,43 juta. Rentetan penurunan penjualan bulanan tahun ini adalah rekor terpanjang sejak 1999, memberi emas beberapa dukungan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 2,2 sen atau 0,1%, menjadi ditutup pada US$ 20,99 per ons. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 7,2 (0,73%) menjadi ditutup pada US$ 984,30 per ons.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Juri Gagal Bersidang, Keputusan Dakwaan ke Donald Trump Mundur
Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Pangan Stabil Saat Ramadan
Lembata NTT Diguncang Gempa 5,1 M, Tak Berpotensi Tsunami
Empat Jurus Jitu Mengatur Keuangan saat Bulan Ramadan
Harga Emas Melonjak 0,4% karena Kenaikan Suku Bunga Fed

Minyak Naik 2% Terdorong Pelemahan Dolar AS
14 menit yang laluPasar Asia Jatuh Menyusul Kenaikan Suku Bunga AS
44 menit yang laluErick Thohir Takes Lead in Vice President Candidate Survey
21 jam yang laluB-FILES
Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Pangan Stabil Saat Ramadan


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno