Pasar Sambut Baik RUU Kesehatan, IHSG Lanjut Menguat

Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,03% ke posisi 6.799,2 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (12/7/2023).
Menurut NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research, mengatakan sentimen hari ini dipengaruhi optimisme terkait data inflasi konsumen (CPI) dan produsen (PPI) yang diharapkan menunjukkan penurunan, sehingga diharapkan tidak ada kebutuhan lagi bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Pasar sambut baik pengesahan RUU kesehatan kemarin dan target pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5%-5,3%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan dengan naik 0,98% menjadi 6.796,92, menembus level resistance kritis 6.765. Ada potensi penguatan (jangka pendek) menuju 6.950-6.970.
Sektor kesehatan menjadi salah satu pemenang teratas kemarin menyusul disahkannya Rancangan Undang-Undang Kesehatan oleh DPR, di mana undang-undang baru tersebut akan mempermudah dokter asing untuk berpraktik di Indonesia, memungkinkan pasien untuk menggugat malapraktik, serta berpotensi menggerus 5% anggaran negara untuk sektor kesehatan.
Sentimen positif juga datang dari komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai rentang 5-5,3% pada akhir tahun 2023. Untuk semester pertama tahun 2023, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai rentang 5-5,2%, sementara untuk semester kedua tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 5-5,3%. Sri Mulyani mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh konsumsi dan ekspor yang tetap kuat hingga akhir tahun.
Pasar mengharapkan bahwa inflasi AS dapat melunak lebih lanjut menjadi 3,1% YoY dan 0,3% MoM. Mengenai Inflasi Inti (yang tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar), para analis memperkirakan pertumbuhan sebesar 5% YoY dan 0,3% MoM. Dengan demikian, para pelaku pasar memperkirakan bahwa setelah Pertemuan FOMC pada 25-26 Juli, The Fed tidak akan lagi perlu menaikkan suku bunga.
Sektor energi juga melonjak seiring dengan menguatnya harga minyak mentah global berkat prospek permintaan yang lebih baik. Harapan pasar adalah bahwa pasar minyak mentah global akan lebih bergairah pada paruh kedua tahun ini, terutama berkat rencana pemangkasan produksi dari OPEC+.
NHKSI Research menyarankan investor pasar modal Indonesia untuk terus melakukan averaging up pada saham-saham yang jelas telah menembus resistance, dengan harapan bahwa pasar bullish di bulan Juli akan berlanjut.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Terobos Pintu Perlintasan, Mobil SUV Dihantam Kereta di Tambora

Investasi BCA untuk Keamanan Siber Naik 3 Kali Lipat Sejak 2021

Kasad Maruli: Saya Akan Pastikan TNI AD Netral di Pemilu 2024

Menko Marves Luhut Menangis Haru di Pelantikan Menantunya

Polisi Ringkus Buruh Cabuli Siswi SMA di Serang

Elon Musk Dukung Israel, MUI Ajak Boikot Twitter dan Tesla

MAKI Nilai Laporan Korupsi Kementan Mangkrak 3 Tahun, Tanggung Jawab Pimpinan KPK

Kimia Farma Pertimbangkan IPO Anak Usaha Pascapemilu

Eddy Hiariej Tak Mundur dari Jabatannya, Menkumham: Terserah Presiden Saja

Mengenal Mycoplasma Bakteri yang Diklaim Jadi Penyebab Pneumonia

Bantu Atlet dan Seniman, Tantowi dan Helmi Yahya Gelar Pameran Lukisan

Donna Harun DPO Kasus Penistaan Agama? Cek Faktanya

Menko Marves Luhut Saksikan Pelantikan Kasad Maruli Simanjuntak

8 Buah yang Bisa Melangsingkan Tubuh Tanpa Sedot Lemak

KPU Harapkan Capres Cawapres Bicara Realistis Saat Debat Pilpres
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo