Dinilai Mubazir, Warga Berencana Bongkar Bangunan Tower BTS di Kupang
Selasa, 23 Mei 2023 | 14:26 WIB

Kupang, Beritasatu.com - Bangunan tower BTS (base transceiver station) Bakti Kominfo di RT 02, RW 01, Dusun 01, Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai warga tidak beroperasi secara maksimal. Menara yang diharapkan menghadirkan sinyal 4G dan 5G yang dibangun sejak 2021 itu belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Sejak 2021 tower BTS dioperasikan, kami masyarakat Semau belum merasakan manfaatnya. Jaringan di sini sangatlah susah, kadang ada kadang juga hilang. Kadang mati, kadang hidup," jelas Efron Suna, salah satu warga Letbaun, Selasa (23/5/2023).
Dia menambahkan, walaupun ada jaringan, tetapi jangkauannya tidak lebih dari 300 meter. Kalau lebih dari itu, masyarakat harus berdiri di area-area tertentu. Itupun tidak stabil jaringannya.
Kondisi ini sempat menyulut niat warga setempat untuk membongkar tower tersebut karena dinilai proyek mubazir serta menyusahkan warga.
"Sebelum adanya tower, koneksi jaringan di wilayah Semau masih lebih baik dibanding setelah dibangunnya tower BTS Bakti ini," kata Efron.
Sementara itu, Kepala Desa Letbaun Carlens Herison Bising saat dihubungi menjelaskan bangunan tower jaringan telepon seluler 4G milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak menjawab kebutuhan warga setempat.
"Sudah dua tahun dibangun namun sinyal sangat lelet padahal jarak tower dengan pemukiman warga sekitar 300 meter saja," jelasnya saat dihubungi Beritasatu.com Selasa, (23/5/2023).
Carlens menuturkan, pada Januari 2023 tower itu disambar petir. Akibatnya, sinyal telekomunikasi seluler hilang total selama satu bulan.
"Pernah disambar petir dan sinyal langsung hilang total sampai Februari 2023 kemudian diinstalasi lagi tapi sinyalnya masih tetap lamban," katanya.
Carlens juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika NTT agar segera ditangani. Namun, sinyal tetap saja lemah.
"Saat itu kalau tidak secepatnya ditangani, kami sempat berencana membongkarnya. Namun kerusakannya segera diatasi, dan kami berharap ada perubahan jangkauannya lebih kuat tapi sama saja seperti semula," tandasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kasus Tewasnya Brigadir Setyo, Polri: Hasil Analisis CCTV Tak Ada Orang Lain yang Masuk
4
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin