3 Orang Meninggal Akibat Cuaca Ekstrem di Kendari dan Konawe
Beritasatu.com, Kendari - Sedikitnya tiga warga Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia akibat cuaca ekstrem, pada Minggu (5/3/2023) petang.
Warga Kota Kendari bernama Mujiati (64) meninggal dunia karena tertimpa pohon jambu mete saat tengah tertidur di dalam rumahnya. Suami Mujiati, Udin Satari berhasil selamat setelah berupaya menyelematkan diri dengan mendobrak pintu yang telah tertutupi ranting.
"Saat angin kencang saya bangunkan istri, tetapi kurang mendengar, pohon roboh menimpa rumah. Istri saya meninggal. Saya bisa keluar menendang pintu rumah," ujar Udin Satari, Senin (6/3/2023).
Korban Mujiati dimakamkan hari ini di tempat pemakaman umum (TPU) Watulondo, Kecamatan Puuwatu Kota Kendari.
Sementara warga Kendari lainnya, Herlin (43) tewas tersambar petir saat sedang memancing ikan di kawasan Teluk Kendari, Kecamatan Mata, Minggu (5/3/2023) sore.
Jenazah Herlin ditemukan di atas perahu setelah diterpa angin kencang ke tengah laut.
Selain dua warga Kota Kendari, seorang warga Kabupaten Konawe juga menjadi korban meninggal dunia akibat cuaca ekstrem. Ashadi Saputra (35), seorang pekerja tambang meninggal dunia tertimpa pohon saat melintas di Desa Puuruy, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Tak hanya korban meninggal dunia, cuaca ekstrem juga mengakibatkan ratusan rumah di Kendari rusak. Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Kota Kendari Muhammad Sadrin mencatat, imbas cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir, sebanyak 212 rumah rusak.
"Untuk korban satu warga Kendari, satu warga Konawe Selatan, tetapi meninggalnya di Kota Kendari saat memancing," ujar Sadrin.
Selain itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan dua orang terluka, 282 pohon tumbang, 16 bangunan fasilitas umum rusak dan 4 bangunan swasta rusak di Kota Kendari. Pohon tumbang menimpa kabel jaringan listrik dan internet, mengakibatkan jaringan listrik dan internet sempat terputus berjam-jam.
Saat ini, petugas BPBD Kota Kendari, dibantu aparat tengah membersihkan pohon yang masih menimpa rumah warga dan kabel jaringan listrik. Pemerintah Kota Kendari menetapkan status darurat bencana selama tujuh hari ke depan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini