Jakarta, Beritasatu.com – Harga saham emiten teknologi, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada hari pertama pembukaan masa penguncian saham (lock up) tergerus 6,62% atau mengalami auto rejection bawah (ARB) menuju Rp 141 per saham. Namun tunggu dulu, saham GOTO diprediksi bakal menguat ke level Rp 270-288 saat memasuki masa-masa window dressing jelang akhir tahun.
Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mencermati fase downtrend yang dialami emiten-emiten teknologi di AS seperti Meta, Amazon, Alphabet telah memberikan dampak kepada saham emiten teknologi di Indonesia. Salah satunya GOTO yang secara kebetulan kini memasuki masa berakhirnya lock up. “Jadi, walaupun hari pertama pembukaan lock up harga saham GOTO turun hampir 7%, tetapi ketika sudah masuk masa-masa window dressing atau di pekan ketiga Desember, sahamnya akan naik,” ucap Steven kepada Investor Daily, Kamis (1/12/2022).
Pertimbangannya, beberapa fund manager seperti manajer investasi reksa dana memegang saham GOTO. Belum lagi, investor strategis seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII) juga berkomitmen mempertahankan porsi kepemilikan mereka di GOTO.
Karena itu, sudah semestinya harga saham emiten yang bergerak di industri ride-hailing dan e0commerce ini mengalami penguatan ditopang target para stakeholder yang menghendaki saham GOTO terbang.
Jangan lupa faktor pertemuan bank sentral the Fed Desember ini yang diperkirakan hanya menaikkan Fed Fund Rate atau suku bunga acuan sebesar 50 bps atau tidak seagresif kenaikan sebelumnya yang mencapai 75 bps.
“Dengan the Fed sudah tidak hawkish, maka Bank Indonesia (BI) berpeluang mengerem kecepatan laju kenaikan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DDR). Rezim suku bunga tinggi yang diharapkan segera berlalu ini akan membawa angin segar bagi saham-saham teknologi karena umumnya belanja modal atau capital expenditure (capex) emiten teknologi berasal dari bank,” papar Steven.
Lebih lanjut, meeting the Fed yang dijadwalkan berlangsung pada 13-14 Desember 2022 juga berbarengan dengan era window dressing, sehingga Steven meyakini, saham GOTO akan terangkat pada momentum-momentum tersebut. “Jadi, saya perkirakan saham GOTO akan menguat ke Rp 270-288 dengan memfaktorkan The Fed dan Bank Indonesia dovish seiring melandainya inflasi Amerika dan Indonesia,” tutur Steven.
Baca selanjutnya
Sedikit berbeda dengan Steven, analis teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana yang ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily