Ini Pentingnya Edukasi Anak Pada Area Privasi Sejak Kecil
Jakarta, Beritasatu.com - Orang tua bisa mulai melakukan edukasi anak tentang area tubuh privasi sejak berusia di bawah lima tahun saat mereka sudah mengenal anggota tubuhnya. Hal ini sangat penting guna mencegah kekerasan seksual pada anak yang bisa memberikan dampak panjang, dan berpotensi merusak masa depan si anak.
"Ketika anak sudah mulai mengenal anggota badannya kita kasih tahu, ini namanya vagina, dada, bokong, dan tidak boleh dipegang oleh siapa-siapa," kata Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eva Devita saat media briefing virtual yang digelar Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Kamis (9/2/2023).
Kemudian, ketika anak sudah beranjak pada usia sekolah, orangtua bisa kembali mulai mengedukasi mengenai area tubuh yang tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain selain dirinya atau orang-orang tertentu.
Ini karena anak-anak pada usia sekolah umumnya bertanya lagi mengenai alasan area tubuh privasinya tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain.
"Orangtua menjelaskan lagi daerah itu hanya boleh disentuh oleh orang khusus saja, karena itu milik kamu bukan milik orang lain, misalnya," ucap dr Eva.
Saat anak mencapai usia pra-pubertas misalnya usia delapan hingga 10 tahun, orangtua dapat memberikan edukasi lanjutan seperti perbedaan organ privasi antara laki-laki dan perempuan, alasan perlunya menjaga area itu dan dampak yang akan terjadi bila lalai menjaganya.
"Itu kita jelaskan dengan bahasa anak," kata Eva.
Dia mengingatkan, tahapan edukasi seks pada anak mulai dari mengenalkan anggota tubuh privasi, siapa yang boleh menyentuh dan melihat, kemudian alasan area privasi tidak boleh dipegang dan dilihat orang lain, dampak bila tidak menjaga area privasi.
Ini, sambung dia, agar seiring bertambahnya usia, anak memahami tentang fungsi dari organ reproduksinya atau alat privasi yang ada di dalam tubuhnya.
"Edukasi seks ini tujuannya agar anak mengenal daerah privasinya. Anggota tubuh privat yang ada fungsi seksualnya. Kalau perempuan, dadanya, organ kemaluannya, paha, bokong dan mulut. Daerah-daerah itu harus dikasih tahu sama anaknya bahwa hanya boleh dipegang, dilihat oleh orang-orang tertentu saja. Hanya ibu dan dokternya," pungkas dr Eva.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Pelajar SMP di Sukabumi Tewas dengan Sejumlah Luka Bacokan
KPK Yakin Publik Tak Terpancing Narasi Kuasa Hukum Lukas Enembe
Aparat Kontak Tembak dengan KKB Saat Kejar Pelaku Penembak Tukang Ojek
PKB Sebut Kemesraan Ganjar dan Prabowo Semu
Penampakan Gudang Goto Living di Tangerang Pascakebakaran
7 Hal yang Membatalkan Puasa, Apa Saja?
5 Keutamaan Sholat Tahajud, Doanya Dikabulkan dan Dijanjikan Surga!
