Tingkatkan Penetrasi Pasar, Indocement Bidik Penjualan Naik 4%
Jakarta, Beritasatu.com- Perusahaan semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membidik penjualan semen naik 4% pada tahun 2023 sejalan dengan pertumbuhan industri nasional.
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Christian Kartawijaya mengatakan, target akan dikejar dengan memperkuat penetrasi penjualan semen seperti Tiga Roda, semen Rajawali di beberapa wilayah di Indonesia. Penjualan akan digenjot pada area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Jawa Barat. "Selain itu, wilayah Jawa Tengah karena perseroan memasak sepertiga semen di sana, suplai semen berasal dari pabrik yang berlokasi di Cirebon," kata dia dalam paparan publik, dikutip Investor Daily Kamis (30/3/23).
Dia menjelaskan perseroan juga akan meningkatkan penjualan di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Untuk memuluskan aksi ini, sebelumnya perseroan mengambil alih operasional sewa PT Semen Bosowa di Maros. Kapasitas pabriknya sekitar 3,5 juta ton. "Pangsa pasar Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara masuk dalam fokus peningkatan pasar tahun ini," kata dia.
Indocement juga melihat peluang penjualan semen untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Peluang pertumbuhan permintaan dari IKN bisa mencapai 1 juta ton. "Maka dari itu untuk mengantisipasi hal tersebut perseroan akan ekspansi terminal semen di Samarinda," ujarnya.
Dengan segala rencana yang telah dipersiapkan, perseroaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2 triliun. Perinciannya untuk pemasangan refused derived fuel (RDF), vessel dan rencana ekspansi terminal di Samarinda.
Selama 2022 INTP berhasil meraih laba sebesar Rp 1,84 triliun, bertumbuh 3,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,78 triliun. Di periode yang sama perseroan membukukan pendapatan bersih Rp 16,32 triliun pada 2022, juga terkerek naik 10,49% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,77 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, beban pokok pendapatan INTP naik 15,97% menjadi Rp 11,18 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 9,64 triliun.
Sementara itu, hingga akhir Desember 2022 total aset perseroan berjumlah Rp 25,70 triliun hingga akhir 2022 atau turun dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 26,13 triliun. Pos liabilitas INTP juga tercatat menurun menjadi Rp 6,13 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,51 triliun.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini