ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Warga Muratara Salat Istisqa Minta Turun Hujan di Tengah Sungai Kering

Penulis: Odeng Linggau | Editor: HE
Selasa, 3 Oktober 2023 | 17:09 WIB
Ratusan warga Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan melaksanakan salat Istisqa untuk memohon turunnya hujan di tengah Sungai Rawas yang kering, Selasa, 3 Oktober 2023. 
Ratusan warga Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan melaksanakan salat Istisqa untuk memohon turunnya hujan di tengah Sungai Rawas yang kering, Selasa, 3 Oktober 2023.  (Beritasatu.com / Odeng Linggau)

Muratara, Beritasatu.com - Ratusan warga Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan melaksanakan salat Istisqa untuk memohon turunnya hujan setelah berbulan-bulan wilayahnya dilanda kekeringan.

Salat istisqa ini dilaksanakan di tengah Sungai Rawas yang sudah mengering. Mereka membentuk semacam pulau di tengah sungai kering tersebut, membentangkan karpet salat di atas pasir.

Menurut Saifur, warga Kabupaten Muratara mengungkapkan, akibat kondisi kemarau panjang, kondisi sungai di Kabupaten Muratara telah menyusut, bahkan beberapa lahan gambut di wilayah tersebut menjadi rentan terbakar akibat kekeringan.

ADVERTISEMENT

"Meskipun kekeringan sudah mulai terasa, alhamdulillah kebutuhan air kami masih terpenuhi, tetapi memang sudah lama sekali ttidak turun hujan," kata Saiful, Selasa (3/10/2023).

Iful menyampaikan, mayoritas penduduk Kabupaten Muratara tinggal di tepi sungai, sehingga kebutuhan air mereka masih dapat terpenuhi. Mereka berharap, setelah melaksanakan salat Istisqa ini,hujan bisa turun di wilayah mereka.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Mathir menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyediakan pasokan air bersih jika ada penduduk yang mengalami kesulitan akibat musim kemarau.

Mathir juga mengingatkan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober ini. Karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap berbagai bencana yang mungkin terjadi selama musim kemarau, termasuk risiko kebakaran.

"Harapannya, masyarakat dapat memperhatikan perangkat listrik dan kompor di rumah masing-masing. Musim kemarau ini berpotensi berbahaya karena cuaca panas. Kami juga mengingatkan untuk tidak membakar lahan," kata Mathir.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Hujan Belum Merata, 85.359 Warga Cirebon Masih Kesulitan Dapatkan Air Bersih

Hujan Belum Merata, 85.359 Warga Cirebon Masih Kesulitan Dapatkan Air Bersih

NUSANTARA
 Pasuruan Darurat Kekeringan, 22 Desa Krisis Air Bersih

 Pasuruan Darurat Kekeringan, 22 Desa Krisis Air Bersih

NUSANTARA
Akibat Kekeringan, Puluhan Hektare Tanaman Cabai di Tulang Bawang Gagal Panen

Akibat Kekeringan, Puluhan Hektare Tanaman Cabai di Tulang Bawang Gagal Panen

NUSANTARA
85 Desa di Pati Kekeringan, Warga Begadang dan Berebut Bantuan Air Bersih

85 Desa di Pati Kekeringan, Warga Begadang dan Berebut Bantuan Air Bersih

NUSANTARA
Ribuan Warga Tangerang Gelar Istisqa dan Doakan Palestina

Ribuan Warga Tangerang Gelar Istisqa dan Doakan Palestina

MEGAPOLITAN
Petani Kudus Harus Tambah Modal supaya Bisa Tetap Panen

Petani Kudus Harus Tambah Modal supaya Bisa Tetap Panen

NUSANTARA

BERITA TERKINI

Deretan Alat Peraga Kampanye yang Diperbolehkan

Deretan Alat Peraga Kampanye yang Diperbolehkan

PEMILU PRESIDEN 26 menit yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT