Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2022 dari sebelumnya 3,5% year on year (yoy) menjadi 3,4%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, proyeksi ini sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang juga berdampak pada ekonomi Indonesia.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi global tahun ini disebabkan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG secara daring, di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Perry Warjiyo menjelaskan, kondisi ekonomi global terutama sebagai dampak dari gangguan mata rantai pasokan global yang masih berlanjut saat ini telah mengurangi volume perdagangan global global yang merupakan salah satu penggerak ekonomi global.
"Hal ini terjadi seiring ketegangan geopolitik terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina," jelasnya.
Perry menambahkan, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara seperti Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, Tiongkok dan India berisiko lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Selain itu, faktor harga komoditas global yang meningkat termasuk energi, pangan dan logam juga memberikan tekanan pada inflasi global, alhasil memicu percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju termasuk AS dan negara berkembang.
"Kondisi ini kemudian akan berdampak pada peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global yang kemudian mendorong terbatasnya aliran modal asing dan menekan perkembangan nilai tukar di berbagai negara termasuk Indonesia,” jelas Perry.
Sementara itu, ada juga faktor dari kebijakan Negara Tirai Bambu yang mengimplementasikan kebijakan zero covid-19 untuk menekan kasus Covid-19. "Hal ini berimbas pada volume perdagangan ke berbagai negara ikut menurun," tandasnya.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily